Kisah Orang Indonesia Berhasil 'Terobos' Masuk Australia di Tengah Pandemi

Tercatat, ia 13 kali mengajukan izin pengacualian hingga akhirnya dikabulkan.

Husna Rahmayunita
Minggu, 27 September 2020 | 07:30 WIB
Kisah Orang Indonesia Berhasil 'Terobos' Masuk Australia di Tengah Pandemi
Ilustrasi paspor. (Foto: shutterstock)

SuaraBali.id - Di tengah pandemi Covid-19, Australia hingga saat ini masih menutup perbatasan dari kedatangan orang yang bukan warga negaranya dan penduduk tetap. Namun rupanya aturan berhasil 'diterobos' oleh sebagian orang, termasuk warga negara Indonesia (WNI).

Seperti cerita Muhammad Ilman, WNI yang bekerja di pabrik daging di Queensland. Ilman ini juga pemegang Work and Holiday Visa (WHV).

Bukan perkara mudah bagi Ilman hingga bisa mendapatkan akses tersebut. Selama satu bulan, ia 13 kali mengajukan izin pengecualian hingga akhirnya dikabulkan.

Dikutip dari ABC Australia --jaringan Suara.com--, Sabtu (26/9/2020), menurutnya tak hanya kelengkapan dokumen yang menjadi pertimbangkan warga asing bisa masuk Australia.

Baca Juga:Merasa Gagal Tangani Covid-19, Lima Sosok Ini Mundur dari Jabatan Menkes

Ia menerangkan, pendaftar juga harus pandai meyakinkan Petugas Perbatasan Australia (ABF) dengan alasan kuat. Sebab, ia berkaca dengan kejadian yang menimpa teman-temannya saat dilarang masuk ke Australia.

"Kalau menurut saya ada berkas pun tidak cukup, karena kasus teman-teman lain begitu, alasannya kuat, ada dependant (pihak yang bergantung pada mereka --red), terpisah dari anak, tapi tetap tidak diterima," ujarnya.

Ilman pun harus berusaha keras untuk mewujudkan keinginannya itu. Meski awalnya mengaku sempat menyerah, ia lantas mengajukan permohonan tersebut dengan alasan bekerja di sektor 'critical skills' atau keterampilan penting, khususnya di bidang produksi makanan.

Muhammad Ilman mendapatkan izin pengecualian ke Australia. (dok.pribadi/ABC Australia)
Muhammad Ilman mendapatkan izin pengecualian ke Australia. (dok.pribadi/ABC Australia)

Untuk meyakinkan petugas, Ilman memohon surat dukungan dan kontrak bekerja dari perusahaannya hingga surat rekomendasi dari anggota parlemen di Queensland.

"Alasan paling kuat karena ada keluarga ya. Maksudnya ada waktu, dikasih kesempatan untuk ke Australia ya harus digunakan. Karena mencari nafkah untuk istri dan anak saya," kata dia.

Baca Juga:Dihantam Covid-19, Pengusaha Jateng Minta Pemerintah Tak Naikan UMK 2021

Tak cukup sampai di situ, Ilman menerangkan ada syarat lain yang tak kalah penting. Syarat tersebut yakni pendaftar juga harus mahir merangkai dan mengolah kata saat menuliskan pernyataan pengajuan pengecualian masuk ke Australia.

"Pintar juga mengolah kata, tidak harus seperti menulis tes IELTS, tapi yang penting bahasanya sederhana dan pesannya tersampaikan dan meyakinkan," kata Ilman.

Walhasil berkat taktik jitu tersebut, Ilman berhasil menerobos masuk ke Australia. Permohonan pengecualiannya dikabulkan pada tanggal 15 September lalu.

Dan keesokan harinya, ia langsung berangkat ke Sydney. Setibanya di sana, Ilman menjalani karantina selama 14 hari sebelum terbang ke Queensland pekan depan.

Cerita lain juga datang dari Eveline Yulianti yang menerima pengecualian masuk ke Australia.

Eveline menjalin hubungan dengan Gary Show, seorang pria asal Queensland. Setelah menjalin hubungan jarak jauh selama dua tahun, perempuan tersebut berencana untuk menikah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini