“Jadi bank sampah kita sering diedukasi. Waktu itu Covid sampai sekarang, banyak melalui zoom edukasinya,” tuturnya.
“Peralatan juga ada peralatan hilirisasi untuk pencacahan, mesin pencacah organik juga dikasih. Beberapa peralatan banyak dikasih Astra juga,” imbuh Mantrayasa.
Hingga kini, program bank sampah di Banjar Tegeh Sari sudah berjalan hingga mereka kini memiliki 4 bank sampah yang beroperasi di seluruh wilayah banjar. Selain itu, sudah ada 3 truk dan beberapa armada lain seperti mobil bak terbuka yang dapat beroperasi setiap hari untuk mengambil sampah dari Jalan Gatot Subroto yang luas hingga celah-celah gang kecil.
Mereka juga sudah mampu melayani sekitar 1.100 pelanggan yang ada di sekitar banjar. Jumlah tersebut diperkirakan adalah 95 persen dari total keseluruhan rumah tangga yang ada di Banjar Tegeh Sari.
Baca Juga: Teco Bertekad Bermain Menekan Saat Hadapi PSBS Biak
Kini, dengan berlakunya peraturan pemilahan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar mulai Bulan Oktober 2024 ini, Banjar Tegeh Sari juga sudah lebih dari siap menghadapi itu. Meski masih ada sedikit masyarakat yang masih perlu diedukasi, namun niat mereka untuk memilah sampah sudah mulai ada.
Mantrayasa menegaskan komitmennya agar tetap konsisten dengan pembiasaan pemilahan sampah yang sudah berjalan.
“Ketika ketemu rumah dia belum memilah, kita edukasi langsung. Kita sampaikan belum terpilah, kemudian mereka (bilang) nanti saya pilah,” ucapnya.
“Dari kelompok yang bergerak ini sudah menyatakan nggak usah lagi kita mundur (dalam pengelolaan sampah), kita harus maju terus,” tegas Mantrayasa.
Dengan niat dan kebiasaan yang sudah mulai terbentuk pada masyarakat, Mantrayasa berharap agar program tersebut dapat kontinyu. Dia mengharapkan agar Astra yang senantiasa hadir untuk membantu juga dapat terus hadir dalam program di banjarnya.
Baca Juga: TNI Pamerkan Alutsista di Mall Mulai Panser Anoa Sampai Robot
Mantrayasa memiliki harapan agar sistem pembuangan sampah di Banjar Tegeh Sari dapat berkembang menjadi sistem pengolahan sampah. Sebab, dia merasa jika pihaknya dapat mengolah beberapa jenis sampah secara mandiri di banjarnya.
Berita Terkait
-
Adrenalin Merah di Atas Tanah: Honda CRF250R Siap Mengamuk di Kejurnas Motocross 2025
-
Kebijakan Sampah di Bali Tuai Protes: Larangan Minuman Kemasan Ancam Industri Daur Ulang?
-
Pemprov Bali Disarankan Belajar Kelola Sampah dari India, Adupi: Kebijakan Melarang Bukan Solusi
-
Honda CRF250R Siap Digeber di Kejuaraan Nasional Motocross 2025
-
Honda CBR Series Panaskan Mandalika Racing Series 2025, Siap Pertahankan Tahta
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Diduga Jadi Penyumbang Sampah Laut
-
Mewahnya Hotel Tempat Luna Maya Dan Maxime Gelar Pernikahan di Ubud, Akomodasi Full Sampai 3 Hari
-
Dengan Pendanaan BRI, Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Berkembang dan Laris
-
Dishub Bali Bingung, Sebut Rencana Kapal Cepat Banyuwangi Denpasar Baru Sepihak
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook