SuaraBali.id - Sindikat pembuat kartu SIM ilegal yang beroperasi di Bali berhasil diamankan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Bali. Bisnis yang berjalan sejak tahun 2022 itu awalnya didirikan oleh DBS (21) dan GVS (21) yang dulu sudah berteman sejak bersekolah satu SMK.
Bisnis tersebut terbilang berkembang pesat hanya dalam dua tahun. Jika awalnya mereka hanya mampu melakukan registrasi kartu SIM dengan NIK ilegal via ponsel, kini mereka sudah mempunyai 168 buah alat modem pool yang dapat melakukan tugas yang sama dengan lebih cepat.
Mereka dan karyawannya juga mampu memproduksi hingga 3 ribu kartu SIM ilegal.
Tidak hanya peralatan yang semakin beragam, namun mereka juga mampu merekrut semakin banyak pekerja. Setidaknya ada 16 karyawan yang mereka pekerjakan. Sepuluh di antaranya sudah diamankan, sedangkan sisanya masih dalam daftar pencarian.
Baca Juga: Hari Tanpa Bayangan di Denpasar Ternyata Hanya Semenit, Ini yang Terjadi
Direktur Reserse Siber Polda Bali, AKBP Ranefli Dian Candra menjelaskan jika awalnya mereka merekrut pekerja dari lingkungan teman dekat. Namun, karena semakin berkembang mereka mulai memasang info lowongan kerja di facebook.
“Saudara DBS awalnya secara manual ada informasi temannya yang mau kerja,” ujar Ranefli saat konferensi pers di Mapolda Bali, Rabu (16/10/2024).
“Begitu berkembang ini, mulai pasang iklan dibutuhkan tenaga kerja melalui media facebook sebagai marketing,” imbuhnya.
Ada pun 10 orang lainnya yang diamankan di antaranya berinisial MAM (19), FM (18), YOB (23), TP (22), ARP (18), IKABM (22), RDSS (22), DP (30), IWSW (21), dan DJS (21). Peran mereka bervariasi mulai dari kepala produksi SIM card, kepala sortir, sales, research developer, hingga petugas registrasi SIM card. Sementara DBS berperan sebagai pemilik dan GVS sebagai manajer.
Dengan omzetnya yang mencapai ratusan juta per bulan, Ranefli menyebut para pekerja tersebut digaji dengan bayaran cukup tinggi. Bayaran termurah mereka disenut mencapai Rp5 juta.
Baca Juga: Panas Terik dari Pagi Hingga Sore, Ini yang Terjadi Dengan Cuaca di Bali Dan Sekitarnya
“Masing-masing sesuai perannya karena di sini ada selaku manajer, operasional, manajer pemasaran, operator,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Penjualan Ritel Anjlok! Ramadan dan Lebaran 2025 Tak Semanis Dulu
-
Cara Cerdas Menjalankan Bisnis Sambil Mengurus Anak: Tak Ada yang Harus Dikorbankan!
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Pria Ini Raup Keuntungan Rp 3,5 Triliun Hanya Jualan Sosis Online
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Undangan Pernikahan Dengan Luna Maya di Ubud Diduga Bocor, Maxime Kecewa
-
Gara-gara Foto Ini Luna Maya Dibilang Anak Bali Banget Oleh Maxime Bouttier
-
Dari Lombok ke Pasar Dunia: Kisah Sukses "I Love Mutiara" Berkat Dukungan BRI
-
Di Balik Kisah Mistis Dan Pilu Jembatan Tukad Bangkung, Begini Suasana di Bawahnya