Paslon Bupati Karangasem Ini Janji Siap Ditembak Dan Dimiskinkan Bila Korupsi

SuaraBali.id - Calon Bupati Karangasem, I Wayan Kari Subali membuat janji yang membuat merinding. Pasalnya calon dari jalur independen ini membuat pakta intregritas yang di dalamnya berisi beberapa pernyataan yang cukup serius.

Ia bahkan mengaku siap ditembak dan dimiskinkan.

Pakta intregritas dibacakannya langsung di depan Kantor KPU Karangasem bersama ratusan pendukungnya untuk mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Karangasem melalui jalur perseorangan pada Kamis sore (29/8/2024).

Tepat sebelum mendaftar di depan Kantor KPU Karangasem, ada 4 poin utama yang disampaikan. Pada poin pertama, Kari Subali menyatakan jika terpilih sebagai Bupati Karangasem periode 2024-2029.

Baca Juga: Resmi Daftar ke KPU, De Gadjah Ungkap Pesan Titipan Prabowo untuk Maju Sebagai Cagub Bali

Ia mengaku akan menciptakan pemerintahan yang bersih, anti KKN serta mengedepankan prinsip-prinsip keterbukaan tata kelola pemerintahan.

Yang Kedua, Kari Subali tidak akan memanfaatkan gaji dan semua tunjangan yang sah, dan pendapatan apapun yang sah selama menjabat sebagai Bupati Karangasem.

"Saya hanya mengambil fasilitas makan minum yang disediakan di rumah jabatan bupati," katanya

Yang ketiga, ia mengatakan bahwa segala tunjangan yang sah tersebut akan dikumpulkan, untuk dipergunakan bagi kepentingan masyarakat Karangasem, salah satunya adalah untuk membantu masyarakat yang tidak memiliki rumah layak huni atau lewat program bedah rumah.

Yang terakhir ia berikrar bahwa jika ia terbukti ingkar janji atau terbukti dengan sengaja melakukan korupsi dan itu dibuktikan di pengadilan, ia bersedia mengundurkan diri dari jabatan bupati karangasem sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat karangasem, dan ia juga siap untuk dihukum ditembak, dan dimiskinkan.

Baca Juga: Kini Dampingi Koster, Giri Prasta Minta Bersihkan Baliho "Giri untuk Bali" Sampai Pelosok

Tak hanya disaksikan notaris dan pendukungnya, sebelum membacakan dan menandatangani pakta integritas tersebut, Kari Subali juga membawa upakara banten pejati sebagai upasaksi bahwa pernyataan atau janji yang ia buat tidak hanya sebatas di kata namun juga dipertanggung jawabkan secara sekala dan niskala.