SuaraBali.id - Kasus penipuan online semakin marak, salah satunya dengan modus mengatasnamakan pejabat publik, khususnya kepala daerah. Hal ini juga banyak terjadi di Bali.
Pelaku memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap sosok pemimpin untuk melancarkan aksinya dan meraup keuntungan pribadi.
Modus penipuan ini umumnya dilakukan melalui pesan WhatsApp. Pelaku akan membuat akun palsu dengan foto profil kepala daerah yang bersangkutan.
Setelah itu, mereka akan menghubungi sejumlah orang dengan janji-janji manis seperti bantuan dana, program sosial, atau peluang bisnis.
Baca Juga: Waspada Kera Liar Berkeliaran Dekat Rumah Warga di Karangasem
Untuk meyakinkan korban, pelaku seringkali menggunakan bahasa yang formal dan seolah-olah mewakili pemerintah daerah.
Mereka juga dapat meminta data pribadi korban seperti nomor rekening atau kartu identitas untuk melancarkan aksinya.
Contohnya yang hampir selalu terjadi di musim politik sedang menghangat seperti halnya menjelang pilkada. Beberapa kali diberitakan bahwa penipuan mengatasnamakan pejabat daerah di Bali selalu saja ada korbannya.
Adapun kepala daerah yang sudah pernah namanya dicatut adalah mantan Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, mantan Gubernur Bali I Wayan Koster dan wakil wali kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.
Meskipun sudah ditindaklanjuti dan diberitakan supaya masyarakat waspada namun selalu saja ada yang tertipu. Masyarakat pun selalu ada yang terjebak dengan hoaks dan penipuan semacam ini.
Baca Juga: Setelah Pandemi Kini Hunian di ITDC Nusa Dua Naik Drastis
Untuk itu masyarakat diharapkan mampu melakukan pengecekan fakta sederhana untuk menghindari penipuan semacam ini. Caranya sebagai berikut :
1. Cek nomor telepon pelaku melalui aplikasi yang tersedia di Internet, seperti true caller, get contact dan lain sebagainya.
2. Cek profil picture akun tersebut melalui reverse image di peramban seperti di Google image, Google lens, Yandex atau media sosial.
3. Bila anda menemui kecurigaan, cek juga di peramban melalui kata kunci, adakah kasus serupa yang mengarah ke penipuan.
4. Bila anda masih belum yakin, jangan bagikan konten yang anda dapatkan tersebut kepada orang lain atau bertanya di media sosial.
5. Ingat saring sebelum sharing.
Untuk lebih lengkap dan jelasnya, cek video berikut di tautan berikut ini :
Berita Terkait
-
Waspada Penipuan Pasca Libur Panjang Lebaran, Ini Tips Agar Nasabah BRI Aman Bertransaksi
-
Nikmati Perjalanan Seru di Bali dengan Quad Bike
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Liga 1: Dewa United Bertekad Gagalkan Misi Bangkit Bali United, Mampukah?
-
Beredar Hoaks Abu Janda Jadi Komisaris, Jejak Digital Dukung Israel Jadi Sorotan
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya