SuaraBali.id - Malang nian Nasib seekor penyu berwarna hitam ini. Hidupnya harus berakhir dengan tumpukan sampah yang ada di tepi pantai.
Yah, dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @infobali.viral memperlihatkan seekor penyu terdampar di Pantai Kuta.
Penyu ini terlihat sudah tidak berdaya lagi, lantaran dalam kondisi mati. Penyu tersebut ditemukan pada Senin (05/02/2024) Bersama dengan sampah-sampah pantai.
Kondisi tubuhnya sudah dipenuhi dengan lalat. Kaki sebelah kanannya juga terlihat terbungkus oleh sampah pantai.
Baca Juga: Pantai Double Six Bali Jadi Lautan Sampah Pasca Tahun Baru
Tak diketahui pasti apa penyebab penyu ini mati sehingga tidak berdaya lagi Ketika terdampar ke daratan.
Apakah memang penyu ini sedang sakit, ataukah keracunan sampah saat berada di dalam laut. Namun kondisinya sudah cukup memprihatinkan saat terdampar ke tepi pantai.
Sebagai informasi, semua jenis penyu di Indonesia masuk dalam daftar satwa yang dilindungi serta berada dalam daftar merah satwa yang terancam.
Meski telah dilindungi oleh peraturan domestic dan internasional, keberadaan penyu di lautan masih terancam.
Dari 6 jenis penyu di Indonesia, Penyu Sisik adalah jenis penyu yang keberadaannya paling terancam dengan status konservasi “Sangat terancam punah”.
Baca Juga: Malam Tahun Baru, Pantai Kuta dan GWK Ditutup Total, Ini Jalur Alternatifnya
Penyu sisik ini terancam keberadaannya, lantaran sering diburu liar dan menjadi objek perdagangan beserta telurnya.
Jika dilakukan penyisiran, akan banyak ditemukan kasus jual beli telur penyu dan bahkan beserta tubuh penyu lainnya secara terbuka.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan Upaya konservasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap keberadaan penyu ini.
Kontributor: Kanita Auliyana Lestari
Berita Terkait
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Ubah Limbah Jadi Berkah, Inovasi Pengelolaan Sampah Ini Sukses Go International
-
Geger! Jasad Bayi Ditemukan di Tumpukan Sampah Tanah Abang, Terbungkus Handuk Pink!
-
Kumpulkan Gadget Bekas untuk Jaga Bumi, Solusi Mudah Daur Ulang E-Waste
-
Inovasi Pengelolaan Sampah Plastik: Sucofindo-Containder Teken MoU untuk Solusi Berkelanjutan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
Terkini
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem
-
Pemain Bali United Kena Hukuman Gara-gara Berat Badannya Naik Seusai Lebaran
-
Industri Air Minum Lokal di Bali Protes Soal Larangan Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter
-
Malas Masak? Jalan Airlangga Jadi Surga Lebaran Ketupat: Menu Lengkap, Harga Murah
-
Ribuan Warga Padati Lebaran Topat di Makam Bintaro & Loang Baloq Mataram