SuaraBali.id - Kepolisian Daerah (Polda) Bali telah menerima satu laporan terhadap anggota DPD RI asal Bali, Arya Wedakarna (AWK). Pelaporan tersebut adalah buntut dari ucapan AWK yang viral diduga telah menyinggung umat muslim khususnya perempuan.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengonfirmasi jika pelaporan tersebut telah dilakukan pada Rabu (3/1/2024) kemarin oleh seorang pengacara bernama Zulfikar Ramly. Laporan tersebut dilakukan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali.
Menanggapi laporan tersebut, Jansen menjelaskan jika pihaknya masih akan mendalami laporan tersebut.
“(Laporan diterima) kemarin, dan sekarang sedang didalami oleh Ditreskrimsus Polda Bali,” ujar Jansen saat dihubungi pada Kamis (04/01/2024).
Sementara itu, setelah dikonfirmasi Zulfikar Ramly mengonfirmasi laporan tersebut. Laporannya terhadap AWK tercatat dengan Laporan Polisi (LP) nomor LP/10/I2024/SPKT/POLDA BALI.
Dalam laporan tersebut, AWK dikenakan dugaan penyebaran informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu serta kelompok masyarakat tertentu.
Ramly juga melaporkan AWK dengan dua pasal di antaranya pasal 28 ayat 2 jo pasal 45A ayat 2 Undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang ITE serta pasal 156a KUHP tentang tindak pidana penistaan agama.
Ramly menjelaskan jika pihaknya juga sudah menyerahkan bukti video yang diunggah oleh Wedakarna sendiri dan sudah diserahkan kepada Polda Bali.
Ramly mengharapkan jika Polda Bali segera menindaklanjuti laporan yang dibuatnya. Dia menginginkan agar AWK segera digiring ke pengadilan atas tindakannya tersebut.
Baca Juga: MUI dan 30 Ormas Islam di Bali Sepakat akan Pidanakan Arya Wedakarna
“Agar pihak Polda Bali segera menindaklanjuti laporan tersebut dan Arya Wedakarna dibawa ke pengadilan atas dugaan pernyataannya yang rasis berbau SARA dan tidak menghormati Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Ramly lagi yang ditemui di hari yang sama.
Video Arya Wedakarna viral usai ucapannya yang dinilai menyinggung umat Islam. Dalam video tersebut, Wedakarna terlihat menginginkan frontliner Bea Cukai diisi oleh putra putri dengan pakaian yang mencerminkan adat Bali.
“Ganti itu saya gak mau frontliner-frontliner itu. Saya mau gadis Bali yang kayak kamu rambutnya keliatan terbuka. Jangan kasih penutup-penutup gak jelas, this is not Middle East,” ujar AWK dalam ucapannya tersebut.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali