Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 14 Desember 2023 | 11:09 WIB
Seorang pria mengevakuasi korban anak-anak setelah serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza, Palestina, Kamis (2/11/2023). [Mahmud HAMS/AFP]

SuaraBali.id - Dua jurnalis Palestina terbunuh dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Rabu (13/12), sehingga totalnya menjadi 89 orang sejak 7 Oktober, menurut kantor media pemerintah.

Pernyataan kantor media pemerintah menyebutkan bahwa kedua jurnalis itu, Ahmed Abu Absa dan Hanan Ayyad, gugur dalam pengeboman Israel.

Namun, laporan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kronologis penyebab kematian keduanya.

Pada Selasa (12/12), kantor media tersebut menuding tentara Israel “sengaja membunuhi" jurnalis Palestina dalam upaya untuk menyembunyikan kebenaran.

Baca Juga: Cerita Bule yang Sedang Berlibur di Bali Tapi Ikut Aksi Bela Palestina di Denpasar

Israel menggempur Jalur Gaza melalui udara dan darat serta melakukan pengepungan dan serangan balasan atas serangan lintas batas yang diluncurkan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Sejak saat itu, sedikitnya 18.608 warga Palestina tewas dan 50.594 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Berdasarkan data resmi, korban jiwa di pihak Israel berjumlah 1.200 orang dan sekitar 139 orang lainnya masih ditahan.

Peretas Yordania

Peretas Yordania mengambil alih situs resmi militer Israel berbahasa Inggris dan memunculkan sebuah pesan solidaritas untuk rakyat di Jalur Gaza.

Baca Juga: Aksi Bela Palestina Digaungkan di Bali, Kumpulkan Dana Capai Rp 1 Miliar Lebih

Akses ke situs tersebut terganggu pasca serangan siber.

"Sifat arogan dan kezaliman Anda terhadap rakyat kami di Gaza tidak akan membawa apa-apa selain ketakutan, kematian, dan perang - baik di udara, darat atau di dunia maya," bunyi pesan tersebut.

Pesan tersebut juga bertuliskan bahwa "ini adalah balasan atas pembunuhan Anda terhadap orang-orang tak bersalah di Gaza, tindakan barbar buruk Anda dan juga perbuatan kotor Anda."

Diklaim sebagai serangan awal, para peretas menyatakan: "Dari sini kami beritahu Anda bahwa kami tidak akan menerima apa pun kecuali pembebasan tanah Palestina, dari sungai sampai lautan."

“Bahkan jika perang kami dengan Anda berlangsung selamanya, Anda tidak akan memperoleh apa pun dari kami, kecuali pembunuhan dan teror,” kata pesan itu.

"Kepada saudara-saudara kami di Yordania, kepada rakyat Gaza dan Palestina, hati dan tindakan kami bersama Anda; perjuangan Palestina adalah perjuangan semua Muslim yang merdeka.”

Situs militer Israel sempat berada di luar jaringan (offline) dan kemudian kembali normal.

Load More