“Ada yang salah di diriku, aku gak tahu apa ini tapi aku selalu cemas. Aku pingin semua baik2 saja tapi gak pernah sesuai dengan keinginan,” tulis Aldi dalam chat.
Isi chat lainnya yang ditemukan pada Bulan Mei 2023 juga menunjukkan tanda serupa. Aldi sejatinya berkeinginan untuk membantu keluarganya namun dr. Lely menyebut banyak yang mengganggu pikirannya. Bahkan salah satu chat juga menyebut jika Aldi kerap berpura-pura terlihat bahagia di hadapan orang lain untuk menutupi kesedihannya.
“Di satu sisi, aku gak kuat hidup ini. Tapi aku punya rasa tanggung jawab yang kuat. Aku harus bisa bantu keluargaku bangkit, aku harus bisa bantu adik-adikku jalan hidup yang lebih baik biar gak kayak aku,” tulisnya.
“Aku di luar saja sok pura-pura kuat bercanda-bercanda, sok-sokan paling enak nikmatin hidup. Tapi sebenarnya aku yang paling mau mati,” tulisnya dalam chat yang berbeda.
Baca Juga: Pemilik Kos Sebut Mahasiswa Medan yang Tewas di Bali Sosok yang Tertutup
Namun, ada satu chat yang membuat dr. Lely menduga jika Aldi sudah mengalami gejala depresi berat. Isi chat tersebut menunjukkan Aldi merasa seperti ada orang dalam dirinya yang menghalangi dirinya. Dalam istilah medis, dr. Lely menyebut hal itu dikenal dengan thought insertion yang merupakan gejala seseorang mengalami depresi berat.
“Aku sebenarnya bisa saja bergaul, bisa kerja kayak orang bisa. Tapi ada orang di dalam diriku yang gak mau itu ada. Orang yang menutup aku biar bisa berguna bagi orang lain,” tulis Aldi.
“Ini satu fenomena di bagian psikiatri, gejala seperti ini ada orang di dalam dirinya yang menghalangi dia itu satu pertanda gangguan jiwa yang sangat berat,” ungkap dr Lely saat konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Rabu (13/12/2023).
Namun, tidak ada disebutkan penyebab pasti atau permasalahan yang tengah dihadapi Aldi. Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas menyebut jika Aldi adalah sosok tertutup kepada teman atau lingkungan tempatnya tinggal.
Catatan Redaksi:
Baca Juga: Polresta Denpasar Sebut Tak Temukan Tanda Kekerasan di Kasus Tewasnya Mahasiswa Medan
Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.
Berita Terkait
-
Pakar Hukum Bongkar Trik Nikita Mirzani cs Peras Reza Gladys, Lihat Peluang Skincare Tak Beres
-
Razman Yakin Dokter Oky Pratama Terlibat dalam Dugaan Pemerasan dr Reza Galdys: Periksa!
-
Profil Sarah Maria Istri Dokter Oky Pratama, Disorot Usai Video Viral Sang Suami
-
Video Diduga Bersama Laki-Laki Viral, Momen dr Oky Pratama Nangis saat Nikahi Kembali Disorot
-
Menu MBG di Bulan Ramadan Dikomentari Ahli Gizi: Kalah Sama Penjual Jajanan Pasar
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Shalat Tarawih Ala Masjidil Haram di Islamic Centre NTB, Ini Jadwal Para Imam Timur Tengah
-
Skandal Kapolres Ngada: Order Anak Lewat MiChat Lalu Jual Konten ke Luar Negeri, DPR : Pecat Saja
-
Jadwal Imsakiyah & 2 Doa Berbuka Puasa Ramadan 1446 H Untuk Denpasar
-
Imbauan Penting untuk Pemudik Lombok-Bali Jelang Nyepi dan Lebaran 2025
-
Nyoman Dan Ketut Hampir Punah, Gubernur Bali Siapkan Insentif Untuk Kelahiran 2025