Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 05 November 2023 | 16:15 WIB
Tradisi Ngelawang Bali, keliling desa sambil menarikan tarian Barong Bangkung. [Ist]

SuaraBali.id - Pulau Bali salah satu pulau di Indonesia yang kaya akan tradisi. Bahkan didaerah ini masih terus mempertahankan dan melestarikan tradisinya meski dunia sudah berubah menjadi serba kekinian.

Salah satu tradisi yang masih terus dilestarikan adalah Ngelawang Bali. Kalian pasti sedikit kurang familiar dengan kata tersebut, pasalnya tradisi yang cukup populer dan dikenal banyak orang hanyalah Upacara Ngaben.

Melansir dari laman Kemenkeu, Kata Ngelawang berasal dari kata ‘Lawang’ yang artinya adalah pintu. Tradisi ini ditujukan untuk menolak bala atau petaka.

Ngelawang dilakukan dengan cara berkeliling banjar atau desa, sembari menarikan tarian Barong Bangkung.

Baca Juga: 40 Negara Ikuti Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle UIPM 2023 di Bali

Untuk diketahui, Barong Bangkung merupakan seni pertunjukkan di Bali yang bentuknya menyerupai babi dan dimainkan oleh dua orang.

Umumnya, Barong Bangkung ini berwarna hitam ataupun putih. Dalam tradisi Ngelawang ini menggunakan Barong Bangkung lantaran secara mitologi barong ini memiliki kekuatan magis, mengingat berwujud seperti babi besar yang sudah tua dan mukanya menyeramkan.

Menurut sejarah, Ngelawang ini muncul untuk mengembalikan ketenangan dan kedamaian di bumi, karena ada musibah dan bencana.

Tarian dan iringan musik ini diharapkan menjadi penghibur bagi manusia, sehingga mereka kembali damai sejahtera.

Ngelawang umumnya dilakukan oleh anak-anak dan remaja yang terdiri dari 8-15 orang. Dua orang sebagai penari dan yang lainnya sebagai penabuh gamelan.

Baca Juga: Link Live Streaming PSS Sleman vs Bali United, BRI Liga 1 3 November

Pada setiap rute yang dilewati, para penonton yang menyaksikan akan memberikan sedekah (punia) seikhlasnya sebagai imbalan dan rasa terima kasih.

Ngelawang dan Barong Bangkung ini tarian sakral yang dilaksanakan hanya setiap 6 bulan sekali, yaitu diantara Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Alasan terbesar tradisi Ngelawang ini masih terus dilestarikan adalah karena memberikan vibrasi kesucian untuk menetralisasi alam semesta, menolak segala macam penyakit yang dapat mengganggu kehidupan manusia.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

Load More