SuaraBali.id - Jika kalian pernah berkunjung ke Pulau Bali pasti tak asing dengan Tarian Kecak. Tarian ini merupakan salah satu mahakarya seni dari Bali berupa tarian dan drama musikal.
Rasanya kurang lengkap jika berkunjung ke Bali tanpa mampir menikmati tarian yang satu ini. Identik dengan seruan kata “Cak cak cak”, tarian ini mengandung kisah di setiap gerakannya.
Pertunjukkan tari kecak ini dilakukan di tempat terbuka dengan diiringi hembusan udara menjelang matahari terbenam.
Pada umumnya pementasan ini diadakan di atas tebing yang menghadap ke laut, cerita ini sepenuhnya bergantung pada cahaya alami di saat hari itu juga. Bermula ketika senja, cerita berlanjut pada kegelapan, saat hanya ada cahaya yang datang dari obor bambu yang berkedip-kedip.
Baca Juga: Rekomendasi Villa di Tabanan, Meski Jauh dari Kota Pemandangannya Menarik
Saat para penari memasuki panggung, maka awal kisah dimulai. Lalu, dilanjutkan dengan dibawa atau diculiknya Shinta oleh Rahwana.
Kemudian, Rahwana bertarung melawan Jatayu serta Hanoman untuk menyelamatkan Shinta. Di dalam proses penyelamatan itu, Hanoman mengacaukan tempat penyekapan Shinta dengan cara membakar.
Akan tetapi, Hanoman malah terkepung oleh prajurit Rahwana dan hampir saja terbakar. Awalnya, Rama memang mengalami kekalahan. Tapi hal tersebut tak membuat surut Rama dalam menyelamatkan permaisurinya, Shinta.
Raja Rama pun berdoa dengan kesungguhan hati dan kembali lagi berusaha untuk membawa kembali sang permaisurinya tersebut. Hingga akhirnya, Rama pun berhasil mendapatkan Shinta dengan kondisi yang selamat.
Dari kisah itulah, terdapat makna Tari Kecak yang cukup mendalam yaitu adanya kepercayaan pada kekuatan Tuhan. Hal itu dicerminkan pada tindakan Rama saat meminta pertolongan kepada Dewata.
Baca Juga: Deretan Villa Mewah di Bali yang Jarang Diketahui, Cocok Untuk Honeymoon
Hal seperti itulah memberikan pelajaran bahwa tarian ini dipercaya sebagai ritual untuk mendatangkan dewi yang sanggup mengusir segala marabahaya, baik itu bencana maupun penyakit yang menimpa masyarakat.
Berita Terkait
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
-
Bali United Incar 4 Pemain Timnas Indonesia yang Segera Habis Kontrak di Klub Luar Negeri
-
Media Malaysia: Jordi Amat Diincar 2 Klub Indonesia
-
Media Malaysia Ribut Pemain Keturunan Indonesia-Spanyol Diincar Persib Bandung dan Bali United
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Industri Air Minum Lokal di Bali Protes Soal Larangan Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter
-
Malas Masak? Jalan Airlangga Jadi Surga Lebaran Ketupat: Menu Lengkap, Harga Murah
-
Ribuan Warga Padati Lebaran Topat di Makam Bintaro & Loang Baloq Mataram
-
BRI Dukung Ekspansi Global Bisnis Aksesori UMKM Ini Dengan Solusi Keuangan Utama
-
Arus Balik Lebaran 2025 Meningkat, Terminal Mengwi Bali Catat Lonjakan Penumpang Dibanding 2024