Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 17 Agustus 2023 | 09:40 WIB
Pebalap asal Jepang, Haruki Noguchi dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (16/8/2023) akibat kecelakaan beruntun di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Mandalika, Minggu (13/8/2023). [IG/@noguchiharuki56]

SuaraBali.id - Pembalap asal Jepang, Haruki Noguchi meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di RSUD Provinsi NTB selama empat hari. Perawatan tersebut setelah mengalami kecelakaan serius saat sedang melakoni Race 2 Asian Road Racing Championship 2023 di Sirkuit Mandalika Lombok, Provinsi NTB Minggu (13/8).

Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra mengatakan, pembalap asal jepang ini mengalami kecelakaan serius saat sedang melakoni Race 2 Asian Road Racing Championship 2023 di Sirkuit Mandalika.

Pembalap yang membela tim SDG MS Harc-Pro Honda mengalami insiden dengan pembalap asal Malaysia, Muhammad Zaqhwan Bin Zaidi (Honda Asia-Dream Racing).

"Keluarganya dari Jepang sudah mengikhlaskan. Saya atas nama dirut RSUD Provinsi bersama ketua IMI NTB salam belasungkawa dari ketua IMI Pusat. Terhadap rider yang meninggalkan kita kemarin di hari Rabu 17.35 wita," katanya Kamis (17/8/2023) pagi.

Kondisi pembalap usia 22 tahun asal Jepang tersebut cukup parah. Tindakan yang diberikan sudah maksimal baik pada saat insiden hingga dibawa ke RSUD Provinsi NTB.  

"Tapi Allah menghendaki lain. Jadi kemarin pas jam 17.35 meninggal dan itu memang kalau kita lihat memang cukup berat trauma yang didapatkan saat di sirkuit," ungkapnya.

Ia menceritakan, pada saat kecelakaan tim medis sudah berhasil menstabilkan kondisi pembalap asal Jepang tersebut sebelu dibawa ke RSUD Provinsi NTB.

"Kami pada saat itu berhasil menstabilkan dan kami bawa langsung ke RSUD Provinsi dan saya sendiri juga mengawal sampai di rumah sakit," ungkap ketua IMI NTB ini.

dr. Jack sapaan akrabnya menegaskan, insiden yang terjadi Haruki Noguchi kecelakaan bukan karena sirkuit. Para pembalap sudah mengetahui risiko-risiko  dari event yang diikuti.

"Itu murni kecelakaan. Pembalap sudah tahu risikonya apa yang akan terjadi. Memang kalau kita melihat kembali ke Allah swt," katanya.

Persiapan pemulangan jenazah ke negaranya sudah dipersiapkan oleh pihak RSUD Provinsi NTB. Selain itu, keluarga pembalap sudah datang dari Jepang dan saat ini masih menunggu dari pihak agen.

"Kita tinggal menunggu agen. Agen yang mengurus semuanya. Keluarga sudah datang kemarin dan sudah diikhlaskan," jelasnya.

Kontributor : Buniamin

Load More