SuaraBali.id - Operasi bayi kembar siam bernama M. Karunia asal Kabupaten Lombok Timur sudah berhasil dilakukan. Saat ini, bayi tersebut sedang mendapatkan penanganan yang intensif di ruang NICU.
Orang tua bayi, Sri Nurul Hidayati merasa terharu anaknya sudah berhasil dioperasi dengan lancar dan bagian-bagian tubuh yang tidak bisa berkembang berhasil dipisahkan oleh para dokter.
Operasi bayi kembar siam tidak saja dari RUD Provinsi NTB melainkan juga dari rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya.
“Kondisi sekarang sudah stabil. Cuma belum bisa jenguk saja,” katanya, dikutip Senin (07/08/2023).
Pada bulan Agustus ini, M. Karuni berusia sembilan bulan. Sebelum dioperasi, bayi tersebut susah buang air besar karena lubang anus yang dimiliki sangat kecil.
“Anusnya yang tidak sempurna jadinya sekarang alhamdulillah sudah dibuatkan,” katanya.
Meski kondisi sudah stabil pasca operasi, anak kedua dari ibu Sri Nurul Hidayati ini belum bisa dijenguk karena masih ada perawatan intensif. Sementara terkait kapan bisa dibawa pulang, ia mengaku belum mengetahui secara pasti.
“Adek sekarang masih di NICU, minimal selama di NICU semua organ jantung, pernapasan harus bagus dan baru dipindahkan ke bangsal. Jadi proses lama,” ucapnya.
Terkait biaya yang dibebankan kepada keluarga bayi, Sri mengaku selama ini belum pernah dibebankan biaya selama pengobatan M. Karunia.
Baca Juga: Sebelum Operasi Sinusitis, Indra Bekti Keluhkan Sakit di Telinga Kanan
Selain bantuan dari pihak rumah sakit, pemda Kabupaten Lombok Timur juga memberikan bantuan untuk meringankan beban keluarga.
“Karena ini sudah tanggung jawab dari rumah sakit, pemerintah daerah dan BPJS. Pemda Lombok Timur kita juga diberikan bantuan,” ujarnya.
Pertumbuhan M. Karunia kata ibunya sama seperti bayi-bayi normal lainnya seperti bisa duduk dan pada usia ke 9 bulan ini sudah mulai belajar merangkak.
“Seperti bayi normal. Meski ada kaki yang lain tapi masih tetap bisa merangkak,” terangnya.
Dikatakan Sri, pihak keluarga sudah berkoordinasi dengan pemerintah di Kabupaten Lombok Timur untuk penanganan M. Karunia. Dari koordinasi tersebut, M. Karunia dirujuk ke RSUD Provinsi NTB untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Kita koordinasi dulu dengan pemerintah di Lombok Timur,” lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Bali Larang Botol Plastik di Bawah 1 Liter, Pengusaha Panik
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026 dalam RUPSLB
-
BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025 Sebesar Rp137 per Saham
-
Motif Dendam Terungkap! Kronologi Pembunuhan Turis Spanyol di Hotel Senggigi
-
Mengapa Monyet di Hutan Ubud Dianggap Hewan Suci?