Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 01 Juli 2023 | 16:37 WIB
Ilustrasi hujan lebat (Pixabay/Kammy27)

SuaraBali.id - Hujan masih berpeluang turun di sejumlah wilayah di Bali diperkirakan pada 1-10 Juli 2023 meski diprediksi sudah memasuki puncak musim kemarau.

Prakiraan ini diungkapkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar.

Sedangkan daerah yang diperkirakan berpeluang turun hujan pada 1-10 Juli 2023 yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Karangasem, kemudian di Kabupaten Badung yakni di Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi.

Selanjutnya di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Dawan, Kecamatan Bangli, Susut, Tembuku dan Kintamani.

Baca Juga: Mengapa Gempa Jogja Terasa Sampai ke Bali? Ini Penjelasannya

BMKG memperkirakan puncak musim kemarau di Bali mulai Juli-Agustus 2023 karena 19 dari 20 zona musim sudah memasuki kemarau.

“Distribusi curah hujan di wilayah Bali secara umum antara nol hingga 41 milimeter per dasarian (10 hari),” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya, Sabtu (1/7/2023).

Hujan masih berpeluang terjadi karena BMKG melihat pembentukan daerah perlambatan angin di Samudera Hindia selatan Bali-NTB yang mendukung pertumbuhan awan hujan.

Kemudian, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar 26-30 derajat celcius dan masa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan sampai lapisan 700 milibar atau 3.000 meter.

Selain itu, pada pengamatan terakhir pada Jumat (30/6), lanjut dia, selain masih ada kategori hujan, Bali juga ada sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan sangat panjang yakni berlangsung 31-60 hari tidak turun hujan.

Sebagian besar wilayah yang tidak turun hujan itu berada di Bali Utara yakni di Kabupaten Buleleng meliputi Kecamatan Buleleng, Kubutambahan, Tejakula, dan Kubu. (ANTARA)

Load More