Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 02 Juni 2023 | 15:36 WIB
Jemaah haji termuda dari Bali Aprizal Yafi Burdah dan jemaah haji tertua Juhrawiyah saat pelepasan jemaah haji di Denpasar, Jumat (2/6/2023). [ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari]

SuaraBali.id - Salah satu calon jemaah haji yang berasal dari Bali masih berusia 19 tahun.

Jemaah haji termuda itu bernama Aprizal Yafi Burdah yang berasal dari Denpasar. Ia mengaku ikut pada tahun ini untuk menggantikan ayahnya yang telah meninggal dunia.

Aprizal pun berangkat ke tanah suci karena mendampingi sang ibu.

Diceritakan Aprizal saat pelepasan jamaah calon haji Bali di Denpasar, ia mengaku ada kendala dengan usianya yang sangat muda.

ia salah satunya adalah kendala sulit bersosialisasi dengan calon haji yang berusia jauh di atasnya.

“Bagi saya pribadi, kendala dalam pelatihan manasik. Kendalanya saat bersosialisasi karena banyaknya teman lansia di sini, tapi Insya Allah siap,” kata mahasiswa Universitas Udayana itu, Jumat (2/6/2023).

Ia pun bercerita bahwa mulanya, ayah dan ibunya mendaftar haji tahun 2012 dimana saat itu ia baru menginjak usia 8 tahun.

Ia pun baru tahu orangtuanya masuk daftar tunggu saat lulus SMA.

“Saya tidak tahu kalau orang tua sudah mendaftar haji. Untuk menggantikan haji ini saya sebetulnya kaget, saya tidak tahu harus bagaimana karena seharusnya bapak saya. Ini tentu menjadi tanggung jawab saya menggantikan, saya juga merasakan tekanan yang besar,” tuturnya.

Namun demikian mahasiswa Agribisnis semester dua itu mengaku sangat siap secara fisik, mengingat usianya yang termuda maka menurutnya sudah menjadi tanggung jawabnya untuk nanti membantu rombongan yang merupakan lansia, apalagi pada tahun ini lansia menjadi prioritas.

“Semoga karena temanya lansia, jadi para lansia yang ke Tanah Suci sehat dan kembali ke Tanah Air dengan sehat juga,” ujarnya. (ANTARA)

Load More