SuaraBali.id - Semenjak adanya kasus Meningitis di Gianyar dengan varian Meningitis Streptococcus Suis (MSS), harga daging babi langsung turun. Diduga hal ini adalah dampak kasus Meningitis.
Menurut Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali Ketut Hary Suyasa di Denpasar, Kamis, 27 April 2023, penurunan tersebut sebesar Rp 7 ribu.
"Nggih harga daging babi turun, (penurunan) Rp7.000 sejak dua minggu terakhir, sama di seluruh Bali," katanya.
Awalnya harga daging Babi di bali berkisar di harga Rp 40 ribuan per kilogram. Namun hari ini harganya turun menjadi Rp33 ribu per kilogram di pasaran sebagai dampak dari adanya suspek meningitis.
Anjloknya harga daging babi ini muncul ketika wabah, padahal penyakit Meningitis yang sedang terjadi di Bali saat ini tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh babi.
Hary meminta masyarakat tak usah takut mengonsumsi daging babi, asalkan memastikan babi dalam kondisi sehat dan dimasak di atas titik didih.
"Benar (tidak semua meningitis karena daging babi), jangan takut konsumsi daging babi. Babi bukan satu-satunya penular Meningitis, semua daging jika terkontaminasi bakteri atau virus meningitis bisa menularkan meningitis jika tidak diolah dengan benar," tuturnya.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom menganjurkan masyarakat mengolah makanan dengan benar, yaitu dimasak di atas suhu 80 derajat selsius.
Meningitis sendiri menurutnya ada berbagai macam dan disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, parasit, dan non-infeksi, kemudian untuk meningitis bakteri penyebabnya bisa dari hemophilus influenzae, streptococcus pneumoniae, dan neisseria meningitides.
"Meningitis yang ramai diberitakan saat ini karena berhubungan dengan risiko konsumsi olahan babi yang tidak dimasak. Kondisi ini terjadi karena bakteri Streptococcus ditemukan di daging dan darah babi yang mentah, dan bila itu dikonsumsi tanpa dimasak sempurna seperti pada lawar plek akan menyebabkan terjadinya proses infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang," jelasnya.
Dengan demikian ia menegaskan bahwa tidak semua meningitis disebabkan oleh konsumsi daging babi, pun juga Dinkes Bali masih melihat kasus per kasus melalui uji laboratorium.
38 Kasus Meningitis di Bali
Dinas Kesehatan Provinsi Bali merilis laporan ada 38 kasus suspek Meningitis Streptococcus Suis (MSS) di Provinsi Bali dari Januari 2023 sampai Senin 24 April 2023. Dari jumlah tersebut, yang dirawat di RS Sanjiwani 27 kasus, RS Negara 5 kasus, RSUP Prof Ngoerah 2 kasus, dan RS Bali Mandara 4 kasus.
5 orang diantaranya meninggal dunia di Gianyar.
“Upaya yang dilakukan adalah melakukan penyelidikan epidemiologi untuk memastikan kasus di lapangan, melihat hubungan epidemiologi kasus dan riwayat paparan faktor risiko (konsumsi olahan babi yang tidak dimasak sempurna), memastikan cara dan sumber penularan/infeksi serta melakukan upaya-upaya penanggulangan sementara,” ujar Gede Anom.
Berita Terkait
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran