SuaraBali.id - Perayaan tahun baru bisa menjadi momen penuh suka cita untuk dirayakan sembari berkumpul bersama keluarga atau teman.
Namun, bagi sebagian orang perayaan tahun baru juga sangat dinanti, namun bukan karena perayaannya, melainkan bisa menjadi sumber rejeki yang besar bagi mereka.
Salah satunya adalah bagi penjual pernak-pernik tahun baru yang berjualan di luar areal Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar.
Zainudin, pria paruh baya duduk bersama istrinya menunggu orang meminggirkan kendaraan untuk membeli dagangannya.
Saat hari-hari biasa, Zainudin sejatinya hanya menjajakan mainan anak-anak di areal yang sama.
Namun, dengan momen tahun baru dia menambahkan dagangannya dengan stik lampu, bando, hingga kembang api.
“Sehari-hari jualan mainan, di sebelah timur (Lapangan Renon). Kalau hari minggu bisa di dalam, sampai jam 10 pagi. Kalau seperti ini, ada kembang api, lampu-lampuan bisa lah,” ujarnya sambil menunjukkan dagangannya saat ditemui pada Sabtu (31/12/2022).
Pria asal Lombok Timur itu sudah berjualan mainan sejak 20 tahun yang lalu.
Selama itu pula, menurutnya momen perayaan tahun baru adalah momen yang paling dinanti selama satu tahun penuh.
Penyebabnya tentu karena dia bisa meraup untung yang jauh lebih besar dibanding hari-hari biasa.
Jika pada hari biasa dia bisa mendapat untung sekitar Rp100-200 ribu, pada seminggu sebelum tahun baru hingga malam perayaan tahun baru dia bisa meraup untung hingga lebih dari Rp500 ribu.
“Kalau pengalaman saya jualan di sini itu (yang paling laku) tahun baru lah, apalagi satu malam itu lah. Kalau hari biasa gak tentu, kadang-kadang gak dapat, kadang laku. Biasanya dapat Rp100-200 (ribu), kalau tahun baru ada peningkatan, ya bisa Rp500 ribu lah,” tuturnya.
Pernak pernik yang dia jajakan juga dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Mainan anak-anak seperti terompet, bando, hingga lato-lato yang kini digemari dipatok dari harga Rp 5-20 ribu.
Sedangkan kembang api dia jual berdasarkan ukuran, yang kecil ia jual seharga Rp5 ribu dan yang paling besar ia jual seharga Rp 35 ribu.
Bagi Zainudin, dengan kondisi pasca pandemi kini penghasilannya sudah membaik. Dia bahkan mengaku sempat banting setir menjadi penjual minuman saat pandemi.
Berita Terkait
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Libur Natal dan Cuti Bersama 2025 Berapa Hari? Cek Keputusan Resmi Terbaru
-
Boleh 'Caroling' di Sudirman saat Natal! Pramono Siapkan Pesta Tahun Baru 2026 di Jakarta
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran