Scroll untuk membaca artikel
Ririn Indriani
Sabtu, 03 Desember 2022 | 08:34 WIB
Ilustrasi literasi digital. [Freepik]

SuaraBali.id - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Kementerian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru-baru ini menggelar literasi digital untuk akademisi, guru, mahasiswa dan siswa yang ada di Indonesia.

Progam edukasi tersebut dilakukan agar semakin banyak orang yang terliterasi dari tahun ke tahun, sehingga mengurangi penyebaran hoaks, berkurangnya kerugian masyarakat akibat penipuan dalam transaksi daring, terhindarnya dari pencurian data pribadi dan hilangnya budaya tidak produktif dan memicu permusuhan antar masyarakat.

Tim Literasi Digital sektor Pendidikan dari Kemenkominfo sendiri mempunyai sasaran sebanyak 250.000 orang yang akan diedukasi tentang literasi digital.

Salah satu upaya kolaborasi Kemenkominfo dan Kemendikbudristek dengan mengikuti program Matching Fund melalui platform Kedaireka.

Baca Juga: Anak Muda ini Dulu Kuli, Sekarang Sukses Jadi Pengusaha Digital, Inspiratif!

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, yang diwakili Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Bambang Tri Santoso mengatakan bahwa kolaborasi Literasi Digital bagi masyarakat penting dilakukan demi percepatan target.

"Mengapa literasi digital penting untuk masyarakat karena kemajuan teknologi sudah begitu pesat. Dan kita dituntut untuk bisa mengikuti kemajuan tersebut. Oleh karena itu Kemenkominfo bekerjasama dengan Universitas Bali Internasional dan Relawan TIK berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat," kata Bambang Tri Santoso.

Melalui kolaborasi tersebut, lanjut dia, sudah ada 12 desa adat yang telah diliterasi oleh Universitas Bali Internasional dan relawan TIK melalui empat pilar literasi digital yaitu kecakapan digital, keamanan digital, budaya digital, dan etika digital.

“Perkembangan teknologi informasi di dunia terus berkembang secara masif. Itu pula yang terjadi di Indonesia dimana pengguna internetnya mencapai 202 juta pengguna,” kata dr. I Gusti Ngurah Mayun, Sp.HK, Wakil Rektor 1 Universitas Bali Internasional.

Kondisi tersebut, tentu saja mengubah gaya hidup masyarakat yang kini serba digital, sehingga semakin mudah dan praktis dalam melakukan berbagai aktivitas. Itu artinya teknologi juga dapat membantu kegiatan bisnis di era 4.0 ini.

“Dengan perkembangan internet, pelaku kegiatan usaha dituntut lebih cakap dalam menggunakan ruang digital. Ini menjadi sebuah tantangan bagi pelaku usaha di Industri 4.0. Karenanya kita harus cakap dalam menggunakan internet untuk para pelaku usaha Industri 4.0 ini,” ujar I Gusti Ngurah Mayun.

Baca Juga: 5 Trik Mendapatkan Perhatian Pengguna Digital Demi Perluas Audiens

Karena dituntut kecakapan dalam menggunakan teknologi di era digital, maka kata I Gede Putu Krisna Juliharta, Ketua Relawan TIK Provinsi Bali, masyarakat termasuk pelaku usaha perlu mengenal jenis-jenis transaksi digital, risiko transaksi digital serta tips dan trik transaksi digital yang mudah dan aman.

Kolaborasi Program Literasi Digital antara Kemenkominfo dan Kemendikbudristek ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi dan diluncurkan oleh Kemenkominfo pada 20 Mei 2021, dan dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Load More