Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 22 November 2022 | 14:41 WIB
Ilustrasi Mandi - (Pexels)

SuaraBali.id - Di musim hujan ini, permintaan produk pemanas air atau water heater di Bali semakin meningkat dibanding sebelumnya. Hal ini disinyalir karena suhu udara menurun dan menjadi lebih dingin.

Bukan hanya pelaku usaha akomodasi pariwisata khususnya Hotel dan Vila di Bali, permintaan water heater juga diminati kalangan rumah tangga.

"Biasanya permintaan cukup tinggi saat memasuki musim hujan. Dengan kapasitas paling diburu mulai dari 15 liter hingga 30 liter," jelasnya kepada beritabali.com – jaringan suara.com.

Peningkatan permintaan water heater ini diprediksi akan terus terjadi hingga menjelang awal tahun baru karena dalam kondisi masih memasuki musim penghujan.

Baca Juga: Disnaker Mulai Hitung UMP Bali 2023 Hari Ini

"Kami perkirakan permintaan produk ini akan terus meningkat sampai awal tahun baru lantaran masih memasuki musim penghujan," ujarnya. 

Adapun presentase permintaan penjualan ini diprediksi meningkat mulai dari 10 hingga 15 persen.

"Peminatnya sebagian besar dari proyek-proyek pembangunan vila unit baru sedangkan Hotel kebanyakan yang renovasi misal, bintang 2, 3,4 hingga hotel bintang 5. Hotel tersebut tentu wajib memiliki water heater", paparnya.

Adapun daerah yang tinggi peminatnya adalah daerah Ubud karena terdapat banyak pembangunan Vila-vila. Selain itu ada di daerah Canggu yang permintaannya cukup tinggi.

"Pelaku usaha Gym sebagian besar peminatnya paling mendominasi di daerah Canggu. Mereka ada beberapa mengambil segmen pasar kelas atas. Jadi mereka menyediakan air mandi hangat. Kita biasanya hanya mendapat proyek-proyek usaha seperti itu saja," pungkasnya.

Baca Juga: Wisatawan Asal Tomohon yang Jatuh di Broken Beach Karena Foto Salto Patah Kaki

Load More