SuaraBali.id - Dunia hiburan Indonesia berduka setelah aktor senior Rudy Salam meninggal dunia pada Jumat (18/11/2022) di usia 73 tahun. Rudy Salam menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Harum pada pukul 06.04 WIB.
Rudy Salam disebut mengalami depresi selama 7 tahun karena penyakit vertigo yang dialaminya. Ia bahkan tak mau bergerak dan makan.
Beberapa hari sebelum meninggal ia hanya berbaring di tempat tidurnya. Rasa pusing yang kerap hadir pada Rudy Salam ini membuatnya merasa jengkel sampai terkena fase depresi.
Rudy Salam bahkan sampai tak mau dibawa ke dokter dan selalu marah ketika mendengar kata-kata dokter. Diduga Rudy Salam mengalami Distimia.
Apa Itu Distimia?
Adapun jenis depresi yang berkepanjangan dan berlangsung bertahun-tahun disebut sebagai distimia dalam istilah kedokteran.
Lalu apa penyebabnya dan bagaimana ciri-ciri Distimia?
Distimia merupakan gangguan depresi yang berlangsung secara berkepanjangan. Gangguan tersebut menyebabkan penderitanya merasakan suasana hati yang sedih serta putus asa secara terus menerus.
Kondisi ini dapat mempengaruhi suasana hati dan perilaku serta fungsi dari fisik penderitanya, tidak terkecuali pada nafsu makan dan kualitas tidur penderita distimia.
Baca Juga: Sosok Dan Profi Rudy Salam, Aktor Lawas yang Meninggal Setelah Depresi 7 Tahun
Orang yang memiliki gangguan distimia kerap kali kehilangan minat dalam melakukan kegiatan yang mereka sukai, serta kerap merasa sulit untuk menyelesaikan tugas sehari-hari.
Diketahui, gangguan distimia ini bisa bertahan selama bertahun-tahun, bahkan fatalnya bisa mempengaruhi semua aspek hidup para penderitanya.
Gejala Distimia
Gejala dari penyakit ini bisa berlangsung minimal dua tahun dengan bentuk gejala sebagai berikut:
- Perasaan sedih dan putus asa secara terus menerus
- Mengganggu pola tidur
- Energi rendah
- Perubahan pada nafsu dan pola makan
- Kesulitan untuk berkonsentrasi
- Tidak memiliki keinginan dalam kegiatan sehari-hari
- Turunnya produktivitas
- Harga diri yang buruk
- Cenderung bersikap negatif
- Menjauhi kegiatan sosial
Gejala distimia biasa muncul selama masa kanak-kanak atau remaja, atau pada orang tua di atas 52 tahun. Mereka yang mengalami distimia biasanya tampak mudah tersinggung, pesimis, gangguan sosial, masalah perilaku dan murung dalam jangka waktu yang lama.
Adapun gejala-gejala tersebut bisa saja datang dan pergi selama beberapa tahun, dan memiliki tingkat keparahan yang bervariasi dari waktu ke waktu.
Berita Terkait
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Jangan Dipendam Sendiri! Pemprov DKI Sediakan Psikolog Gratis 24 Jam untuk Warga Jakarta
-
Pemprov DKI Akui Tingkat Depresi di Jakarta Tinggi, Janjikan Peningkatan Layanan Kesehatan Mental
-
Florence Pugh Sempat Alami Depresi Usai Main Film Midsommar, Ini Ceritanya
-
Baek Sehee Meninggal di Usia 35 Tahun, Selamatkan Lima Nyawa Lewat Donasi Organ
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali