Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 15 November 2022 | 10:43 WIB
Driver motor listrik Alva One, Kesit saat bertugas di kawasan ITDC Nusa Dua, Bali, Senin (15/11/2022). [Suara.com/Eviera Paramita Sandi]

SuaraBali.id - Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali membuat banyak pembatasan di wilayah Nusa Dua Bali, khususnya di kawasan Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC).

Lokasi yang tadinya merupakan objek wisata umum ini tertutup dan hanay diperbolehkan bagi orang-orang yang memiliki tanda pengenal khusus.

Jurnalis suara.com pun sempat kesulitan menuju lokasi karena kendaraan pribadi harus diparkirkan di lokasi-lokasi tertentu diantaranya di lapangan Lagoon Nusa Dua.

Dari Lapangan Lagoon dan beberapa lokasi lainnya disediakan shuttle bus, baik bus fosil maupun bus listrik. Namun ternyata tak hanya itu, ada kendaraan lain yang disediakan Kementrian Perhubungan untuk mendukung mobilitas yaitu motor listrik.

Baca Juga: Arti di Balik Gambar Lidah Api yang Jadi Latar Belakang Pidato Jokowi di KTT G20 Bali

Motor listrik ini dikemudikan oleh para driver ojek yang memang ditugaskan untuk mendukung acara presidensi ini.

Motor listrik ini disediakan oleh Alva One, merek motor listrik lokal di bawah PT Ilectra Motor Group (IMG) yang juga sempat meluncur di GIIAS 2022.

Ada sekitar 25 motor disediakan Alva One beserta driver dan kelengkapan berkendara lainnya seperti helm.

Seorang driver bernama Kesit asal Renon Denpasar menceritakan bahwa dirinya diminta khusus untuk menjadi driver motor listrik di acara ini.

“Memang disediakan bus listrik, namun masih ada kekurangan-kekurangan sehingga motor listrik pun digunakan untuk mengantar delegasi maupun pihak-pihak yang berkepentingan di sekitar ITDC,” ujarnya Selasa (15/11/2022).

Baca Juga: Fantastis, Tari Pendet Sambut Joe Biden Dan Delegasi Lain, Bali Habiskan Rp 400 Juta

Pak Kesit mengatakan bahwa penumpang dapat naik motor listrik ini secara gratis tanpa dipungut biaya apapun menuju ke hotel-hotel tempat acara di ITDC.

Saat menumpang motor berwarna hitam berbadan besar ini, rasanya memang berbeda dengan mengendarai motor konvensional atau berbahan bakar fosil.

Nyaris tak ada suara apapun dan perjalanan terasa lebih mulus. Pak Kesit menceritakan bahwa dirinya yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek harus berlatih terlebih dulu untuk mengemudikan motor ini.

Ia sudah ditugaskan sejak tanggal 10 November sampai akhir acara KTT G20 yakni 16 November 2022. Adapun jam kerjanya mulai pukul 07.00 WITA sampai malam hari.

“Pengoperasian motor ini mudah tapi harus benar-benar memperhatikan tekniknya,” jelasnya. Dalam sehari, ia bisa mengantarkan sampai 40 orang dari shelter menuju titik acara di ITDC.

Pak Kesit pun mengatakan bahwa dari pekerjaannya kali ini ia bisa mendapatkan penghasilan 2 kali lipat dari biasanya.

Load More