
SuaraBali.id - Kelangkaan alat penunjang kesehatan hingga vaksin pada pandemi Covid-19 lalu mendorong diusulkannya Trade-Related Aspect of Intellectual Property Rights (TRIPs) Waiver.
Proposal itu mulanya diusulkan oleh India dan Afrika Selatan kepada organisasi perdagangan dunia (WTO). Untuk melakukan pengabaian terhadap kekayaan intelektual, paten, hak cipta, desain industri, dan rahasia dagang kepada negara anggota sehubungan.
Hal itu kembali didiskusikan oleh forum C20 dalam Vaccine Access and Health Working Group (VAHWG) di Hotel Aston Denpasar pada Sabtu (12/11/2022).
TRIPs waiver diharapkan menjadi salah satu hal yang difokuskan dalam KTT G20 untuk memperkuat arsitektur kesehatan global.
Baca Juga: Keterbukaan Data Jadi Kunci Kesiapan Negara Berkembang Hadapi Wabah Penyakit
“Ketika vaksin (Covid-19) itu segera ada, negara-negara maju memesan jauh lebih banyak dari jumlah penduduk mereka. Sehingga apa yang disebut kelangkaan artifisial itu mungkin ada,” tutur Lutfiyah Hanim, narasumber dari Third World Network dalam VAHWG.
Di Indonesia ia berkaca saat awal pandemi di mana Indonesia pernah mengalami kekurangan alat kesehatan seperti APD, tes Covid, dan obat-obatan.
“Pengalaman Indonesia, di awal pandemi Indonesia juga mengalami kekurangan alat kesehatan, APD, obat-obatan, tes juga sangat rendah,".
Fleksibilitas TRIPs di Indonesia sejatinya sudah diatur dalam UU Paten no 13 tahun 2016. Namun, Lutfiyah menyebut Undang-Undang Tersebut masih akan direvisi karena masih banyak kekurangan khususnya dalam hal lisensi wajib.
Kedepannya, Lutfiyah berharap agar negara-negara lain tidak mengikuti negara seperti China saat pandemi Covid-19 yang mengabaikan paten. Karena hal tersebut disinyalir dapat menghambat perkembangan negara lain untuk mengembangkan vaksin.
Baca Juga: C20 Upayakan Peningkatan Akses Vaksin di Seluruh Dunia Antisipasi Pandemi di Masa Depan
“Kita berharap negara berkembang tidak mengikuti China yang tidak mengabaikan paten. Karena dengan monopoli kekayaan intelektual dapat memblokir pengembangan vaksin, terapi, dan diagnostik,” pungkasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Menteri Ekonomi Kreatif Dukung Penuh Revisi UU Hak Cipta
-
Ahmad Dhani Bersumpah Lindungi Hak Komposer: Untung Saya Penjaga UUD 1945
-
Pasha Ungu Dukung Perjuangan Ariel NOAH Cs Gugat UU Hak Cipta ke MK
-
Diduga Sindir Ariel NOAH cs, Ahmad Dhani Unggah Pernyataan Hakim MK Soal UU Hak Cipta
-
Rieka Roslan Bikin Geger Dunia Musik: Bela Hak Cipta dengan Cara Tak Biasa!
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 25 Kode Redeem FF Terbaru 2 Mei 2025: Klaim Token SG2 hingga Skin Senjata Menarik
- Kapan Pinjol Legal Hadir di Indonesia? Jumlahnya Makin Menjamur, Galbay Bisa Dipenjara!
- 6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Operasi Pekat: Polresta Solo Amankan Ratusan Miras di Tempat Hiburan Malam
-
Hasil Proliga 2025: Tumbangkan Jakarta Pertamina Enduro, Popsivo Polwan ke Grand Final
-
Hasil BRI Liga 1: Persija Jakarta Merana di Markas Borneo FC
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Menang Dramatis, Zona Degradasi Makin Panas
-
Kapten PSM Makassar Murka: Sebut Sepak Bola Indonesia Penuh Korupsi
Terkini
-
Puluhan Tahun Komitmen untuk Olahraga Panjat Tebing, EIGER Dukung Penuh IFSC World Cup Bali 2025
-
Link DANA Kaget Rezeki Awal Bulan, Siapkan Untuk Ambil Promo Gajian
-
Dorong Produk Lokal, BRI Giat Dukung UMKM Gula Aren Menjawab Tren Konsumen
-
Di Balik Kejadian Bali Blackout yang Menyebabkan Berbagai Kekacauan
-
Taburan Link DANA Kaget di Malam Minggu, Budget Ngopi Aman Terkendali