SuaraBali.id - Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali melakukan pemeriksaan pada tiga orang pejabat Universitas Udayana (Unud) Bali. Mereka diperiksa selama delapan jam oleh terkait dugaan tindakan penyelewengan dana Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) mahasiswa baru.
Adapun pejabat Unud yang diperiksa yaitu Prof Dr Drh I Nyoman Suarsana MSi yang menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Komang Teken dan Dr Drs Dewa Gede Wirama.
Ketiga pejabat Unud Bali tersebut diperiksa penyidik, Kamis (4/11/2022) sejak pukul 09.00 WITA dan terpantau keluar dari ruang penyidik Kejati Bali pada pukul 18.15 WITA.
Mereka diperiksa oleh Kejati Bali, setelah penyidik meningkatkan penanganan kasus dugaan penyalahgunaan Dana Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) Mahasiswa Baru Universitas Udayana seleksi jalur mandiri tahun akademik 2018/2019 sampai dengan tahun akademik 2022/2023 dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Unud Komang Teken usai diperiksa penyidik Kejati Bali tak banyak berkomentar ketika dimintai keterangan oleh awak media.
"Intinya masih proses. Kita sama-sama menjalankan tugas saja ya," kata dia.
Ia pun mengakui mendapat banyak pertanyaan dari penyidik terkait pengelolaan dana Sumbangan Pengembangan Institusi pada universitas terbesar di Bali tersebut.
"Banyak, lupa saya," kata dia ketika ditanyai jumlah pertanyaan yang diberikan penyidik.
Ketua Satuan Pengawas Internal sekaligus dosen akuntansi yang memiliki kewenangan yang besar dalam melakukan pengawasan dana SPI, Dr Drs Dewa Gede Wirama tidak berkenan untuk memberikan komentar usai menjalani pemeriksaan di ruang Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Bali.
Pejabat yang berperan membantu Rektor dalam melaksanakan pengawasan internal, melakukan analisis, pemeriksaan, pengujian dan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab unit kerja, serta merencanakan dan menentukan prosedur dan ruang lingkup pelaksanaan pengawasan di lingkup Universitas Udayana tersebut berjalan keluar dari ruang penyidik dan tidak memberikan keterangan sedikitpun kepada awak media.
Pada sisi lain, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unud Prof Dr Drh I Nyoman Suarsana MSi telah lebih dahulu meninggalkan ruangan penyidik Kejati Bali.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Bali A Luga Harlianto saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis, menyatakan penyidik pidana khusus akan terus melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk membuat kasus tersebut menjadi terang.
"Ya, kami akan melakukan penyidikan sesuai hukum acara pidana dengan memeriksa saksi, menyita barang bukti bila kemudian pemilahan terhadap dokumen selesai dilakukan penyidik," kata Luga Harlianto.
Dia menambahkan, penyidik juga akan memanggil Rektor Universitas Udayana apabila dibutuhkan dalam proses penyidikan.
"Pada prinsipnya untuk kebutuhan penyidikan ya. Bila memang dari hasil analisa bukti yang ada diperlukan keterangan saksi yaitu Rektor, ya tentunya akan dimintai keterangannya sebagai saksi," kata dia.
Juru Bicara Unud Putu Ayu Asty Senja Pratiwi saat dihubungi melalui WhatsApp mengatakan pihaknya mengakui bahwa ketiga pejabat tersebut memang diperiksa penyidik Kejati Bali, tetapi tidak mengetahui secara mendalam isi pemeriksaan tersebut.
"Kami pun tidak bisa menjelaskan lebih lanjut isi pemeriksaannya, karena itu merupakan tugas dari penyidik," kata dia pula. (ANTARA)
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Enaknya Jadi Setya Novanto: Korupsi Triliunan, Hukumannya Makin RIngan
-
Penggunaan Mobil Dinas untuk Mudik Bisa Kena Pasal Korupsi
-
Izinkan Mobil Dinas untuk Mudik, Wali Kota Depok Bisa Diperiksa dalam Kasus Korupsi
-
Kritik Keterlibatan Ketua KPK di Danantara, PUKAT UGM: kalau Terjadi Korupsi Mau Bagaimana?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
Terkini
-
Industri Air Minum Lokal di Bali Protes Soal Larangan Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter
-
Malas Masak? Jalan Airlangga Jadi Surga Lebaran Ketupat: Menu Lengkap, Harga Murah
-
Ribuan Warga Padati Lebaran Topat di Makam Bintaro & Loang Baloq Mataram
-
BRI Dukung Ekspansi Global Bisnis Aksesori UMKM Ini Dengan Solusi Keuangan Utama
-
Arus Balik Lebaran 2025 Meningkat, Terminal Mengwi Bali Catat Lonjakan Penumpang Dibanding 2024