Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 01 November 2022 | 14:00 WIB
Orang-orang melihat karangan bunga yang ditaruh sebagai penghormatan kepada para korban dalam tragedi Itaewon di luar stasiun kereta bawah tanah Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). [Anthony WALLACE / AFP]

SuaraBali.id - Tragedi Pesta Hallowen di Itaewon berubah menjadi tragedi yang mengerikan setelah 155 orang kehilangan nyawa dan lainnya mengalami luka-luka.

Hingga saat ini masih banyak warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya setelah adanya tragedi Halloween Itaewon, Seoul Korea Selatan terjadi pada Sabtu 29 Oktober 2022 malam.

Ada ribuan laporan kehilangan yang masuk dalam telepon pengaduan sehingga tragedi tersebut begitu memilukan.

Sedangkan seorang pria menceritakan peristiwa nahas yang dialami putrinya pada petugas setempat.

Dilansir dari Reuters, pria tersebut tak mau disebut namanya. Namun ia menjadi saksi mata melihat putrinya tersungkur ke tanah dan begitu lemas mendengar penjelasan petugas yang menyatakan putrinya telah meninggal dunia.

"Berita ini datang seperti sambaran petir dari langit biru," terangnya dikutip Hops.id--jaringan Suara.com dari Reuters pada Senin (31/10/2022).

Dengan duka yang mendalam, pria tersebut kemudian membawa jenazah sang putri yang baru berusia 20 tahun itu dari rumah duka di Seoul.

Ia dan keluarga besarnya akan membawa jenazah gadis itu ke kampung halamannya di luar Seoul dan melangsungkan prosesi pemakaman.

Namun demikian, pejabat setempat memastikan para korban akan mendapatkan bantuan mulai dari biaya pengantaran jenazah hingga pemakaman.

Kendati belum dapat dipastikan kapan waktu pemberian bantuan berupa dana untuk keperluan para korban Halloween Itaewon.

Seorang pejabat dari Pemerintah Metropolitan Seoul mengatakan kepada keluarga perempuan muda itu bahwa rencana untuk membantu keluarga korban masih dibahas.

“Menyedihkan dan sulit untuk menginformasikan bahwa rencana bantuan bagi keluarga korban belum diputuskan," kata pejabat itu.

Bahkan bagi keluarga yang ingin melakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian para korban pemerintah setempat siap memfasilitasi.

Rata-rata para korban memang berasal dari luar Seoul sehingga butuh waktu untuk melakukan identifikasi jenazah untuk terhubung dengan keluarga korban.

Selain pria tersebut, masih banyak para orang tua dan sanak saudara yang mencari keberadaan anggota keluarganya yang hilang setelah mengikuti festival Halloween Itaewon.

Sehingga tragedi Halloween Itaewon ini menjadi sorotan dunia lantaran banyaknya korban yang meninggal dunia dan luka-luka.

Semua pihak berharap peristiwa ini menjadi pelajaran besar bagi siapapun dan berharap agar tidak akan pernah terjadi lagi tragedi serupa di mana pun.

Load More