SuaraBali.id - Terdapat satu kesamaan dari sebagian besar kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak, khususnya yang dirawat di RSUP Prof Ngoerah. Hal ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali I Gusti Ngurah Sanjaya Putra.
Menurutnya banyak kasus gagal ginjal yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain.
Kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang ratusan anak di Indonesia secara mendadak ini ditekankan Sanjaya merupakan sebuah penyakit yang berbahaya. Oleh sebab itu perlu kewaspadaan dan deteksi sedini mungkin.
"AKI angka kematiannya cukup tinggi, makanya perlu waspada mendeteksi sedini mungkin. Kalau ada gejala infeksi saluran cerna dan tidak kencing harus segera diperiksa, karena akan berdampak berat kalau harus cuci darah sampai terminal berat bisa meninggal," ujar Sanjaya, Jumat (15/10/2022).
Baca Juga: Moli Ditangkap Polisi Lagi Seusai Ambil Motor Orang Sembahyang di Buleleng
"Dari 17 orang yang ditangani, ini sementara dari banyak kasus memiliki keterkaitan satu sama lain, tapi belum dianggap sebagai penyebab. Karena ada MISC (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children), banyak juga kasus yang sama di luar," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang ada, sebagian besar anak penderita Acute Kidney Injury (AKI) misterius itu memiliki hasil tes antibodi positif, sehingga ada kemungkinan sebelumnya pasien pernah tertular COVID-19.
"Tes antibodinya positif, itu menandakan terbentuk antibodi alamiah, menandakan pernah menderita COVID-19 yang tidak diketahui orang tuanya, dan ini yang banyak kasusnya," ujar dokter RSUP Prof Ngoerah itu.
Dari 17 pasien yang dirawat di RSUP Prof Ngoerah sejak Agustus 2022, enam diantaranya mengalami perburukan yang cepat, sehingga tak menjalani tes, sementara sisanya memiliki antibodi positif.
"Tapi, ada pasien yang negatif, kita ulang pemeriksaannya, karena gejalanya sama dan hasilnya tetap negatif. Sampai saat ini kita tidak bisa pastikan ini karena MISC, makanya disebut AKI misterius, karena dari yang baik-baik saja malah fungsi ginjalnya turun drastis," kata Sanjaya kepada media.
Baca Juga: Kapala DPMPTST Badung Sebut Investasi yang Masuk Capai Rp 7,3 Triliun
Adapun seluruh pasien dan dokter menyebut hanya empat anak yang telah mendapat suntikan vaksinasi COVID-19, lantaran anak lainnya usianya belum mencukupi untuk mendapat dosis vaksin.
Di luar kesamaan tersebut, Sanjaya menyebut belum ada temuan lain, saat dilakukan skrining, pihaknya tak menemukan gejala kelainan bawaan, termasuk mengarah kepada penggunaan obat-obat tertentu.
"Rata-rata mereka sehat yang cuma batuk, pilek, muntah, diare, tapi tanda dehidrasinya tidak sesuai dan ada gangguan kencing, bahkan tidak kencing sampai 24 jam, kadang orang tua merasa anaknya baik-baik saja," katanya.
Dari 17 pasien di RSUP Prof Ngoerah didominasi oleh balita dan empat pasien dengan usia di atas enam tahun. 11 diantaranya meninggal dunia, satu anak melakukan perawatan dan lima lainnya sudah dapat beraktivitas dan menjalani pemeriksaan rutin.
"Rata-rata meninggal dalam keadaan fungsi ginjal sangat terminal, yang kita sebut gagal ginjal akut, susah kalau sudah keadaan itu. Laju filtrasi glomerulus normalnya di atas 90 ml/menit/1,73 meter kuadrat sedangkan mereka datang di bawah 15 ml/menit/1,73 meter kuadrat," paparnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Momen Valentine Romantis Tak Terlupakan Sambil Nikmati Sajian Istimewa dan Keindahan Laut Bali
-
Turnamen Taekwondo KASAL Cup Digelar di Bali, Ribuan Atlet Ikut Berpartisipasi
-
Tio Pakusadewo Cerita Kedekatan dengan Pelaku Bom Bali 1: Dia Guru Ngaji Saya
-
Bahaya Makan Jeruk Bali Saat Konsumsi Obat, Ini Penjelasan Dokter!
-
Siapa Pemilik Arc'teryx? Brand Fashion Kanada Viral Diisukan 'Dibajak' di Bali
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes