Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 16 September 2022 | 08:56 WIB
Ilustrasi mayat, jenazah. [Envato]

SuaraBali.id - Seorang pria asal Jakarta ditemukan tewas di kamar kos di Jalan Sidakarya Gang Manukrawa nomor 2X Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, Bali pada Rabu 14 September 2022 sekitar pukul 22.00 WITA.

Pria tersebut adalah Ricky Hendrianto asal Jakarta yang ditemukan tewas di kamar kosnya.

Namun demikian belum diketahui persis apa penyebab kematian pria kelahiran 23 Maret 1984 itu. Karena saat ditemukan kondisinya sudah membusuk dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi memaparkan bau busuk yang berasal dari kamar korban awalnya tercium oleh saksi I Made Nesa (25), tetangga kos kamar nomor 5. Hal itu diketahui sehari sebelumnya pada Selasa 13 September 2022 sekira pukul 12.00 WITA.

Baca Juga: Suami di Denpasar Tega Korbankan Istrinya Jadi Penempel Sabu di Sekitaran Setra Pemogan

"Bau busuk tidak begitu keras dan dikira dari bau sampah, ungkap Iptu Sukadi, Kamis 15 September 2022.

Namun demikian, bau busuk itu kian bertambah menyengat keesokan harinya, Rabu 14 September 2022. Sehingga saksi melaporkan kepada pemilik kos, Made Budiarta.

Diungkapkan para saksi, korban mulai kos di TKP dari tanggal 01 Agustus 2022 dan tinggal sendiri.

"Ia sempat bercerita dengan saksi kalau korban sudah berpisah dengan istrinya," sebut sumber Kamis 15 September 2022.

Pemilik kos bersama anggota Linmas pun menggedor-gedor pintu kamar korban. Tapi tidak ada yang menjawab karena pintu terkunci dari dalam.

Setelah mengintip dari ventilasi, para saksi melihat korban tewas dalam kondisi tengkurap di dalam kamar.

"Korban tidak mengenakan baju dan hanya mengenakan celana pendek warna hitam. Sedangkan tubuh korban sudah menghitam dan mengeluarkan cairan dan bau busuk yang menyengat," beber Iptu Sukadi.

Dijelaskan Iptu Sukadi, Unit Tim Identifikasi Polresta Denpasar yang datang ke lokasi sudah mengecek kondisi tubuh korban. Hasil pengecekan nihil tanda-tanda kekerasan dan korban diperkirakan meninggal lebih dari 24 jam.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, penyebab kematian masih didalami," ungkapnya.

Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke RSUP Sanglah menggunakan Ambulance oleh Tim Medis BPBD Kota Denpasar.

Load More