Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 14 September 2022 | 07:02 WIB
Pembuat kue di Jembrana, Bali. [Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Para pembuat kue di Jembrana, Bali kini mulai mengeluh terkait harga telur pasca kenaikan BBM beberapa waktu lalu.

Salah satunya adalah pembuat aneka kue di Kelurahan Loloan Timur Jembrana, Ahyana. Harga telur untuk usahanya kini mencapai Rp55 ribu per krat (35 butir).

Namun demikian Ahyana kini terus tekun memproduksi aneka jenis kue yang sebagian besar kue yang dibuatnya menggunakan bahan baku telur.

Kendati kenaikan harga telur secara signifikan ini sangat mempengaruhi produksinya.

Dia menuturkan, usaha yang digeluti selama 13 tahun ini dijadikan mata pencaharian keluarga, sehingga saat bahan baku kue yang diproduksinya yaitu telur harganya melambung tinggi dari Rp47 ribu per krat menjadi Rp55 ribu per krat.

Meskipun begitu, ia tetap harus membuat kue untuk dijual.

Cara menyiasatinya ia membuat ukuran kue diperkecil. Ini dilakukan untuk menutupi kerugiannya.

Ahyana mengaku akibat harga telur melambung tinggi maka dirinya mengurangi produksi dan hanya melayani pesanan saja. Saat harga telur naik, rata-rata hasil penjualan harian mencapai Rp250 ribu per hari.

Load More