SuaraBali.id - Dari penggeledahan yang dilakukan Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror pada kamar kos di Jalan Satelit nomor 40 Desa Dauh Puti Kelod, Denpasar Barat, pada Rabu 7 September 2022, ditemukan bahwa kamar kos terduga teroris, Firdaus ditempati bersama istrinya DYA dan dua anaknya.
Sebelumnya 10 personel Densus 88 menggeledah kamar kosnya dan disita golok dan anak panah serta buku jihad.
Penggeledahan ini merupakan buntut kelanjutan dari penangkapan Firdaus (30) di Pertigaan Jalan Pancasila tepatnya di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa 6 September 2022 sekira pukul 10.00 WIB.
"Sehari terduga teroris Firdaus ditangkap, Densus 88 langsung geledah kamar kosnya di Jalan Satelit," bisik sumber dilapangan Kamis 8 September 2022 sebagaimana diwartakan beritabali.com -jaringan suara.com.
Tim Densus 88 juga menginterogasi Basuki (65) dan Siti Juariah (59) yang merupakan bapak dan ibu dari Firdaus. Akan tetapi belum diketahui apa hasil interogasi tersebut.
Salah seorang keluarga Firdaus menyebutkan, dia sudah mengenal Firdaus sejak kecil hingga menikah dengan DYA. Sementara rumah kos di Jalan Satelit sudah 6 bulan lalu tidak ditempati Firdaus bersama keluarganya.
"Dia itu teman kecil saya. Setelah dewasa dan menikah, Firdaus berubah sifat jadi tertutup dan pendiam dan jarang bergaul dengan tetangga," ungkap sumber yang enggan disebut namanya itu, pada Kamis 8 September 2022.
Menurutnya, Firdaus mengikuti aliran keras. Ia juga mengikuti demontrasi Presidium Alumni 212 (PA 212) di Jakarta bersama ormas FPI beberapa tahun lalu sebelum ormas itu dibubarkan pemerintah.
"Setahu saya dia pernah kerja di Bima NTB dan pernah ikut demo bersama PA 212 di Jakarta. Saya tidak yakin anak saya terlibat teroris," bebernya.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Dan Angin Kencang di Bali Hari Ini
Sedangkan ibu kandung Firdaus yakni Siti Juariah yang tinggal di Jalan Satelit mengaku tidak menyangka kalau anak keduanya terlibat terorisme. Padahal semasa kecil hingga menikah, Firdaus tidak pernah melihat anaknya ikut aliran keras.
Siti pun kaget mendapat kabar dari menantunya DYA terkait penangkapan anaknya tersebut. Dijelaskanya, ada 10 personel Polisi yang datang ke TKP dan melakukan penggeledahan, pada Rabu 7 September 2022. Dari penggeledahan itu Polisi menyita golok, anak panah, dan buku jihad.
Firdaus diketahui bekerja pada satu perusahaan alat berat. Sebelum Firdaus berangkat ke Lumajang, Jawa Timur, Firdaus kerja di Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Kalau di Bima Firdaus mengerjakan proyek irigasi, air minum, dan embung," ujarnya.
Setelah dari Bima, Firdaus kembali dipercayakan oleh perusahaannya untuk bekerja di Lumajang. Kemudian, lulusan Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bali, itu mengerjakan proyek 2.000 unit rumah.
"Sebelum ke Lumajang enam bulan lalu, dia sempat seminggu di Bali. Pas berangkat ke Lumajang, dia bawa dengan istri dan anaknya," ungkapnya lirih.
Dikatakanya, Firdaus dan keluarganya berencana datang ke Bali minggu depan. Namun dia mendapat kabar bahwa Firdaus ditangkap saat mengendarai sepeda motor bersama istri dan dua anaknya di Lumajang, Jawa Timur.
"Sampai saat ini saya tidak tahu di mana keberadaan anak saya itu. Sementara istri dan anaknya masih di Lumajang. Suami saya (Basuki) sedang dalam perjalanan ke Lumajang untuk menjemput mantu dan cucu," ujar Siti.
Sedangkan soal barang bukti golok dan anak panah dijelaskan oleh Siti. Dimana golok yang disita adalah golok yang sering digunakan untuk sembelih hewan kurban. Soal anak panah karena Firdaus memang ahli memanah.
"Anak saya itu ahli panahan. Pernah ikut latihan pemanah. Ia juga ikut pemotongan hewan halal. Setiap hari raya kurban anak saya ikut motong hewan kurban. Sekarang nasibnya seperti ini, ya mungkin jalan hidupnya begitu. Saya kembalikan kepada Allah," tandasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Satake Bayu Setianto belum bisa berkomentar banyak soal terduga teroris Firdaus. Ia mengatakan keterangan ini merupakan dari divisi Humas Mabes Polri.
"Densus 88 yang berwenang memberikan keterangan, dia (FIS) kan hanya rumahnya di Bali, tapi ditangkapnya ya di luar daerah," tuturnya mantan Kabid Humas Polda Sumatera Barat, pada Kamis 8 September 2022.
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali