SuaraBali.id - Kandasnya kapal tongkang yang memuat batubara di Perairan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, membuat perwakilan warga Desa Celukan Bawang melayangkan laporan ke Kantor Gubernur Bali pada Senin (29/8/2022).
Warga Desa Celukan Bawang yang turut didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali merasa geram karena tidak ada upaya dari untuk mengevakuasi batu bara yang telah tercebur ke laut.
Anggota Kelompok Nelayan Celukan Bawang, Supriyadi merasa khawatir pencemaran air laut akibat batu bara akan berimbas terhadap mata pencahariannya sebagai nelayan.
“Sampai saat ini sudah 50% muatan yang tumpah, yang saya khawatirkan mencari ikan menjadi sulit, dan hambatan saat menjual ikan karena dikhawatirkan ikan yang ditangkap mengandung racun yang berbahaya,” tuturnya.
Baca Juga: Polda Bali: Pelaku Pembunuh Pegawai BPD Gianyar Terancam Hukuman Mati
Sementara itu Ketut Mangku Wijana, warga Desa Tinga-Tinga yang letaknya tidak jauh dari Desa Celukan Bawang merasa kecewa karena tidak ada tindakan cepat dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Buleleng.
“Yang saya sayangkan kok lambat penanganannya. Padahal setelah kandas selang sehari itu posisi kapal belum miring, kalau cepat evakuasinya gak mungkin ada pencemaran batu bara yang jatuh,” tuturnya.
Warga Desa Celukan Bawang bersama LBH Bali menyatakan bahwa sebelum ke Kantor Gubernur, mereka juga melayangkan laporan ke DLHK Provinsi Bali. Laporan tersebut dilayangkan lantaran sebelumnya sudah melakukan laporan ke DLHK Kabupaten Buleleng namun belum ada tindakan serius.
Perwakilan LBH Bali, Michael Angelo menyatakan bahwa pihaknya sudah membawa aduan beserta barang bukti untuk dilaporkan.
“Tadi laporan sudah diterima (oleh DLHK Provinsi Bali) beserta foto, video, dan sampel air laut,” ujarnya.
Michael juga menyebut sudah pernah ada kapal tongkang yang datang untuk mengevakuasi, namun pihaknya menyayangkan yang dievakuasi adalah batu bara yang tersisa di atas kapal, bukan yang tercebur dan mencemari laut.
Pelaporan ke Gubernur ini merupakan upaya lanjutan untuk menuntut pertanggungjawaban atas pencemaran yang dialami di wilayah Celukan Bawang.
Kapal tongkang bernomor lambung TBS 3301 yang memuat batu bara yang akan digunakan oleh PT General Energy Bali (GEB) sebelumnya kandas di perairan Celukan Bawang pada Sabtu (13/9/2022). Sejak saat itu belum ada tindakan evakuasi hingga saat ini sehingga air di perairan Celukan Bawang berwarna pekat dan bau.
Kontributor Bali : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Langkah Trump Teken Perintah Eksekutif Hidupkan Kembali Industri Batu Bara AS
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Minat Pasar Tinggi, SGER Ekspor Batu Bara Senilai 35,7 Juta Dolar AS ke Vietnam
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Undangan Pernikahan Dengan Luna Maya di Ubud Diduga Bocor, Maxime Kecewa
-
Gara-gara Foto Ini Luna Maya Dibilang Anak Bali Banget Oleh Maxime Bouttier
-
Dari Lombok ke Pasar Dunia: Kisah Sukses "I Love Mutiara" Berkat Dukungan BRI
-
Di Balik Kisah Mistis Dan Pilu Jembatan Tukad Bangkung, Begini Suasana di Bawahnya