SuaraBali.id - Singapura kini mulai mengambil langkah signifikan terkait aturan Covid-19. Kini negeri tersebut memperbolehkan masyarakat lepas masker dengan beberapa pengecualian mulai Senin, 29 Agustus mendatang.
Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong pada Rabu (24/8/2022) mengatakan masyarakat masih wajib menggunakan masker di fasilitas kesehatan, rumah perawatan perumahan dan ambulans, serta tempat dalam ruangan di dalam rumah sakit dan poliklinik, sebagaimana dilansir Strait Times.
Namun saat di transportasi umum, seperti MRT, LRT, bus umum, dan fasilitas dalam ruangan seperti area boarding di persimpangan bus dan platform MRT, diharuskan tetap menggunakan masker.
Penggunaan masker di bandara dan moda transportasi pribadi seperti bus sekolah, layanan bus pribadi, dan taksi akan menjadi opsional.
Masyarakat juga dapat melepas masker mereka saat berada di area retail dekat stasiun MRT dan LRT, bus dengan ventilasi natural, serta di apotek dekat atau di dalam retail atau mal.
Singapura kini memandang populasi menjadi lebih tahan terhadap virus, berkat tingkat vaksinasi yang tinggi dan lebih banyak orang yang terinfeksi, menurut kementerian kesehatan negara tersebut.
Jumlah infeksi juga terus menurun, sementara jumlah kasus harian di rumah sakit berkurang setengahnya dari lebih dari 800 pada Juli menjadi di bawah 400.
Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mencatat hampir 80 persen dari populasi telah mendapat suntikan booster mereka.
Inilah yang menurut Ong jadi alasan utama mengapa Singapura mampu melewati gelombang varian BA.5 tanpa memperketat aturan dan membuat rumah sakit kewalahan.
Diperkirakan 70 persen dari populasi telah terinfeksi Covid-19, tambahnya. Proporsi kasus yang merupakan infeksi ulang telah meningkat dari 2 persen menjadi 3 persen menjadi sekitar 5,5 persen saat ini.
Vaksinasi tetap menjadi garis pertahanan utama, kata gugus tugas multi-kementerian Covid-19, yang diketuai bersama oleh Wong, Ong dan Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong.
"Vaksinasi masih merupakan cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit parah dari Covid-19. Kami meninjau kebijakan vaksinasi kami untuk beralih ke sistem di mana kami menjaga vaksinasi kami up to date," kata Wong.
Meski begitu, Wong tetap memperingatkan warga Singapura agar bersiap secara mental untuk setiap perubahan mendadak karena varian Covid-19 berikutnya bisa lebih agresif dan berbahaya.
Berita Terkait
-
6 Masker Alami untuk Atasi Kulit Kering, Bantu Kulit Lebih Lembap dan Sehat
-
5 Rekomendasi Sheet Mask Kolagen untuk Samarkan Penuaan Usia 40 Tahun
-
5 Sheet Mask Kolagen untuk Usia 40-an, Kulit Jadi Kencang dan Glowing
-
Timnas Basket Putri Indonesia Hajar Singapura 77-37 Melaju ke Semifinal SEA Games 2025 Bangkok
-
Wajah Auto Bebas Kilap! 4 Pilihan Skincare Innisfree untuk Kulit Berminyak
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Siapa Saja 12 Tersangka Perusak Gedung DPRD NTB?
-
Bukan Hanya Bantuan Logistik, Intip Program BRI Pulihkan Psikologis Korban Banjir di Sumatra
-
7 Jajanan Khas Bali Paling Dicari Wajib Jadi Oleh-Oleh
-
Liburan ke Bali Makin Irit? Cek Harga Sewa Honda Brio di Sini
-
Sarapan di Atas Air: Intip 5 Tempat Instagramable Floating Breakfast di Bali Mulai Rp 200 Ribuan