“Kami sangat cinta polisi, saking cintanya anak saya almarhum Brigadir J itu lulus murni masuk polisi. Tanpa uang sama sekali. Bahkan adiknya sampai penentuan akhir pas masuk Polwan pada 2016. Anak yang paling bungsu saat ini dinas di Polda Jambi," katanya.
Kerabat Brigadir J, Irma Hutabarat, mengaku bahagia bercampur sedih dengan penyerahan ijazah itu. Wisuda itu menjadi patokan untuk melanjutkan rencana hidupnya yang lain.
“Ibu Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J tidak bisa datang karena sedang sakit dan terlalu sedih hatinya melihat cita-cita anaknya tercapai, tapi anaknya sudah meninggal dunia,” katanya.
Semasa hidupnya, Irma mengaku Yoshua atau Brigadir J itu merupakan anak yang pandai dan mendapatkan nilai IPK di atas 3. Dari awal cita-cita Brigadir J menjadi sarjana.
Kecintaan akan pendidikan tersebut juga dikarenakan ibu dari Brigadir J itu adalah seorang guru. Sosok Rosti yang merupakan seorang guru honorer berhasil mendidik anaknya dan menjadikan anak-anaknya mandiri dan memiliki pendidikan tinggi.
Ia berharap apa yang dilakukan oleh Brigadir J dalam melanjutkan pendidikan dapat menginspirasi anak-anak lainnya di Tanah Air.
“Marsikkola satimbo timbona kata orang Batak, atau artinya mari sekolah setinggi-tingginya,” katanya.
Irma juga berharap momen wisuda Brigadir J itu dapat menjadi momentum agar penuntasan kasus pembunuhan itu dapat terusut tuntas.
Pencapaian luar biasa
Rektor Universitas Terbuka (UT), Prof Ojat Darojat mengatakan sebagai bentuk apresiasi pihaknya mengundang kedua orang tua Brigadir J untuk hadir dalam wisuda itu. Hal itu juga bentuk dukungan moril bagi keluarga.
Ojat menyebut pencapaian akademik dari mendiang Brigadir J tersebut luar biasa. Di UT, untuk mencapai IPK 2.0 itu saja sulit.
“Apalagi ini IPK nya di atas 3.0 tepatnya 3,28, jadi ini merupakan pencapaian yang luar biasa,” katanya.
Apalagi, mendiang Brigadir J semasa hidup bekerja sebagai polisi, yang mana harus mengatur waktu baik untuk bekerja, berkomunikasi dengan keluarga hingga belajar.
“Ini merupakan prestasi yang luar biasa, karena tidak semua orang bisa mencapai IPK segitu. Ini membuktikan ananda Yoshua ini semasa hidup, sungguh-sungguh belajar di UT,” kata Rektor.
Ia mengatakan UT memang berbeda dengan perguruan tinggi lainnya yang mana normalnya mahasiswa lulus empat tahun, akan tetapi Brigadir J menyempatkan waktunya untuk belajar sambil bekerja.
Berita Terkait
-
Dari Sel ke Mimbar: Intip Momen Ferdy Sambo Ikuti Praise and Worship di Lapas Cibinong Jelang Natal
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
-
Tangan Terikat, Kaki Diseret di Aspal: Teka-teki Kematian Wanita Jaksel di Bogor
-
Jenazah Alvaro Kiano Nugroho Diserahkan Kembali ke Keluarga
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali