SuaraBali.id - Mahasiswa Universitas Udayana menggelar Pelatihan Kursus Tani Budidaya Padi Subak Sangkungan Beserta Penyuluhan Penyakit Mulut Dan Kuku. Program ini dilakukan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas Udayana (KKN Unud) Desa Tangkup, Karangasem, Bali.
Pada kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada hari, Senin (15/08/22) dan Selasa (16/08/22) di Balai Subak Sangkungan, Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali tersebut digelar penyuluhan untuk merangasang pertumbuhan akar dan tanaman padi serta mencegah wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Kurang lebih sebanyak 62 krama subak Sangkungan di Desa Tangkup mengikuti kegiatan ini. Cara ini sebagai dukungan agar hewan ternak dan produksi tanaman padi di Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem dapat di produksi jauh lebih baik dan bisa memperoleh keuntungan maksimal secara berkelanjutan dalam sistem produksi.
“Upaya meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan petani melalui pendekatan dengan mengintergrasikan berbagai komponen teknologi sehingga bisa memecahkan masalah yang ada di pertanian Desa Tangkup,” ujar Tim penyuluh I Dewa Made Yudistira.
Selain membahas tentang upaya meningkatkan produktivitas padi, ada beberapa materi yang disampaikan untuk mengedukasi para krama subak Sangkungan Desa Tangkup.
Salah satunya pemupukan berimbang pada tanaman padi, organisme pengganggu tumbuhan (OPT) utama tanaman padi dan pengendaliannya sampai pestisida dan teknik aplikasinya dalam memproduksi padi.
Selain itu juga digelar penyuluhan yang berfokus pada pencegahan Penyakit Mulut Kuku (PMK) dan praktik bersama pembuatan pupuk organik serta pupuk PGPR bersama krama subak Sangkungan Desa Tangkup.
UPTD Puskesan yang diwakili oleh dokter hewan Sri Idrayani menjelasakan bahwa petani perlu mencurigai jika sapi mengalami gejala awal PMK seperti tidak nafsu makan dan keluar air liur berlebihan. Hal ini bisa cepat ditangani dengan cara disinfeksi.
“Jangan takut, jika sapi ternak sudah terkena penyakit PMK, peternak diharapkan tetap tenang dan sabar, jika kita tenang pasti ada jalannya. Karena ternak yang terinfeksi penyakit PMK itu bisa sembuh, jika kita belajar cara menangggulanginya,” jelasnya.
Selain penyuluhan PMK dan Budidaya padi hibrida, Mahasiwa KKN PPM XXV Unud Desa Tangkup juga melakukan praktik pembuatan pupuk Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR).
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
H-2 Lebaran, Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Menurun
-
WFA Jadi Kunci Sukses Urai Kepadatan Mudik Lebaran 2025? Menko PMK Ungkap Faktanya
-
Viral Polisi Suruh Pendemo Tolak UU TNI Cap Jari dan Foto, Publik Murka: Mereka Penjahat?
-
Demo Tolak UU TNI, Mahasiswi Ini Skakmat Annisa Mahesa: Diskusi Baik-baik Mau Didengar?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem
-
Pemain Bali United Kena Hukuman Gara-gara Berat Badannya Naik Seusai Lebaran
-
Industri Air Minum Lokal di Bali Protes Soal Larangan Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter
-
Malas Masak? Jalan Airlangga Jadi Surga Lebaran Ketupat: Menu Lengkap, Harga Murah
-
Ribuan Warga Padati Lebaran Topat di Makam Bintaro & Loang Baloq Mataram