Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 16 Agustus 2022 | 13:47 WIB
Ikon plang nama Lombok di area taman Bandara Internasional Lombok [Foto : ANTARA/Akhyar]

SuaraBali.id - Dampak adanya kenaikan harga tiket pesawat, jumlah penumpang di Bandara Internasional Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat menurun.

"Jumlah penumpang di Bandara Lombok biasanya 6.000 orang per hari baik yang berangkat maupun datang. Sekarang sekitarnya 5.000 per hari," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Lombok Rahmat Adil Darmawan di Praya, Selasa (16/8/2022).

Ia berujar bahwa dampak tingginya harga tiket ini mempengaruhi jasa transportasi udara, tidak terkecuali di Bandara Lombok.

Dampaknya adalah tidak adanya pertumbuhan jumlah penumpang selama harga tiket mengalami kenaikan.

Baca Juga: Wagub Bali Minta Pemerintah Pusat Subsidi Harga Pesawat dari Luar Negeri

“Kami merasa terbebani dengan kenaikan harga tiket ini," katanya.

Kenaikan harga tiket, karena faktor utama adalah harga bahan bakar dan kenaikan dolar, sehingga penumpang yang ke bandara tidak bisa tumbuh bila dibandingkan dengan sebelumnya saat harga tiket pesawat murah.

Namun, penurunan jumlah penumpang ini tidak terlalu besar.

“Secara otomatis pada tahun ini juga bisa mengalami kerugian seperti tahun sebelumnya," katanya.

Ia mengatakan, terlebih pada 2021, karena adanya pandemi COVID-19 pihak angkasa pura mengalami kerugian miliaran rupiah, karena memang selama pandemi sektor yang paling terdampak adalah sektor transportasi.

Baca Juga: Cok Ace Berharap Subsidi Silang Untuk Bali Sehingga Harga Tiket Pesawat Bisa Lebih Wajar

Maka sebenarnya di 2022 ini menjadi momen untuk membangkitkan kembali dengan tentunya ada peningkatan jumlah penumpang.

“Tahun lalu kita luar biasa ruginya dan kini kita berusaha untuk bangkit kembali termasuk upaya penghematan di segala sektor. Dengan kenaikan harga tiket maka tahun ini juga kemungkinan kita kembali merugi, apalagi tahun ini pandemi COVID-19 tidak sepenuhnya selesai,” katanya. (ANTARA)

Load More