SuaraBali.id - Gemericik suara air, hijaunya pepohonan serta warna-warni bunga menyambut setiap wisatawan yang memasuki ARMA (The Agung Rai Museum of Art) di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Museum yang berdiri di atas lahan seluas 7,5 hektare itu tak hanya memajang sekitar 400 koleksi lukisan Bali dari masa ke masa. Namun juga menjadi tempat pelestarian tanaman pengobatan tradisional (taru pramana) dan tumbuhan untuk upakara (sesajen).
Ada pula panggung terbuka dengan dikelilingi pohon-pohon enau yang menjulang tinggi dan pohon beringin besar di salah satu sisinya, semakin membuat teduh suasana.
Selain itu, wisatawan dapat menikmati suguhan para petani dengan aktivitasnya di areal persawahan dan sekaligus bisa ikut berbaur bersama mereka untuk menanam dan memanen padi.
Baca Juga: Pengendara Motor Terjun ke Jurang Sekitar GWK, Tewas di TKP
"Di lingkungan museum ini, kita juga bisa melakukan kegiatan meditasi alam, yang kalau dijelaskan bisa menghabiskan waktu berhari-hari," kata Anak Agung Gde Rai, sang pemilik dan pendiri ARMA.
Hal ini, menurutnya, sekaligus sebagai bentuk pemuliaan terhadap air dan berbagai jenis tanaman.
Ketika bicara soal museum, bagi Agung Rai, tak semata-mata kita menunjukkan barang-barang kuno dan hal-hal yang bernuansa tempo dulu, namun harus mampu memikat setiap generasi yang berkunjung.
Oleh karenanya, ia menawarkan konsep museum terintegrasi sehingga ARMA menjadi museum yang hidup. Selain didukung lingkungan yang begitu asri dengan rimbunnya pepohonan, wisatawan juga dapat melihat berbagai kegiatan pelestarian budaya.
Ada kegiatan latihan menari dan menabuh tanpa dipungut biaya yang diikuti oleh anak-anak di sekitar museum tanpa dipungut biaya.
Ketika sudah mahir, mereka pun berkesempatan untuk tampil pentas dalam pertunjukan seni yang digelar pada hari-hari tertentu di panggung terbuka ARMA.
Berita Terkait
-
Menebak Lokasi Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier di Ubud
-
Kebijakan Sampah di Bali Tuai Protes: Larangan Minuman Kemasan Ancam Industri Daur Ulang?
-
Pemprov Bali Disarankan Belajar Kelola Sampah dari India, Adupi: Kebijakan Melarang Bukan Solusi
-
Nikmati Perjalanan Seru di Bali dengan Quad Bike
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Dengan Pendanaan BRI, Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Berkembang dan Laris
-
Dishub Bali Bingung, Sebut Rencana Kapal Cepat Banyuwangi Denpasar Baru Sepihak
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI