Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 22 Juli 2022 | 13:17 WIB
Ilustrasi Covid-19 - gejala omicron varian baru (Pixabay)

SuaraBali.id - Subvarian Covid-19 yang baru disinyalir membawa lebih dari 42 perubahan mengkhawatirkan pada protein lonjakannya.

Sampai saat ini varian Omicron merupakan jenis virus corona yang paling banyak bermutasi. Selain sangat menular, varian omicron ini juga mampu menginfeksi orang yang sudah sembuh dari Covid-19.

Disebutkan pula bahwa subvarian Omicron baru, BA.5, memiliki kemampuan untuk menginfeksi orang dalam beberapa minggu setelah tertular virus.

Berdasarkan laman yang dilansir The Health Site, para ahli mengatakan Omicron dapat menginfeksi kembali setiap bulannya.

"Apa yang kami lihat adalah peningkatan jumlah orang yang telah terinfeksi varian BA.2 dan kemudian terinfeksi kembali setelah empat minggu," kata kepala petugas kesehatan di Australia Barat, Andrew Robertson.

Menurutnya hanya sekitar 6 hingga 8 minggu mereka mengalami gejala infeksi kedua, yang sebagian besar merupakan kasus BA.4 dan BA.5.

Gejala infeksi ulang Covid-19

Banyak varian dan sub-varian Omicron seperti BA.4, BA.5, dan BA.2.75, dapat memicu infeksi ulang. Terkadang, gejalanya tetap sama, namun ada beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai, seperti:

  •     Demam
  •     Sakit tenggorokan
  •     Bersin
  •     Keringat malam
  •     Sakit badan
  •     Kram otot
  •     Batuk terus-menerus
  •     Sesak dada

Infeksi ulang Covid-19 itu nyata. Inilah sebabnya mengetahui cara menjaga tubuh agar tidak tertular infeksi virus lagi adalah penting.

Load More