Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 20 Juli 2022 | 16:33 WIB
Ilustrasi penganiayaan [Presisi.co]

SuaraBali.id - Kasus Naya, bocah perempuan berusia 4 tahun yang ditemukan terlantar di Sidakarya, Denpasar Selattan, Denpasar, Bali. Terus mendapatkan perhatian dari banyak pihak dan masih bergulir hingga saat ini dan viral di media sosial.

Pasalnya, Naya yang Bernama asli Ni Ketut Ayu Sumiasih ditemukan dengan luka lebam di beberapa bagian tubuh dan patah tulang pada paha. Naya pun mendapatkan penanganan insentif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya.

Naya pertama kali ditemukan oleh Nyoman Bagia tepat di depan sebuah kios di Jalan Bedugul, sekitar pukul 07.15 Wita.

Kabar terbaru menyebutkan sang ibu, Dwi Novita Murti asal Ketapang Banyuwangi sudah diperiksa kepolisian, diduga Naya bocah tak bersalah itu diduga kuat menjadi korban perlakuan kekerasan dari pacar ibunya, Bernama Tedi asal Kupang.

Baca Juga: Kahiyang Ayu Hamil Anak Ketiga, Potret Pamer Baby Bump Curi Perhatian

Sebelumnya muncul banyak pernyataan siapa pelaku sadis penganiayaan bocah tersebut yang mengarah ke orang tua, yang kemudian ayah kandungnya pun hadir. Nyoman Gede Warga mendatangi RSUD Wangaya pada Rabu (20/7/2022).

Rupanya, sang ayah kandung sudah berpisah dengan ibu dari Naya atau mantan istrinya dan sudah tidak menjalin komunikasi dalam setahun terakhir. Keduanya menikah pada tahun 2018 secara adat saja sehingga belum sah di mata hukum dan tidak tercatat dalam dokumen ata pernikahan

Setelah bertemu sang anak, Nyoman Warga mendapatkan pengakuan dari anaknya bahwa sering mendapat kekerasan dari kekasih ibunya.

Bahwa Naya sering ditendang, dipukul oleh kekasih ibunya, namun sang ibu yang mengetahui hanya diam saja

“Ibunya hanya diam saja katanya saat Naya dianiaya, tidak ada pembelaan,” ungkap Nyoman Warga di Wangaya, pada Rabu (20/7/2022)

Baca Juga: Sambut Hari Anak Nasional, Bandara Sultan Hasanuddin Gelar Parade Budaya Hibur Penumpang

Naya pun dicurigai mengalami patah paha kanan atas akibat penganiayaan sang kekasih dari ibunya. Dugaan penganiayaan ini diduga dilakukan di kos pacar mantan istrinya. Selanjutnya, Naya dibawa ke tukang pijat dan ditinggal begitu saja,

Tak terima anaknya disiksa, Nyoman Warga meminta pelaku diproses hukum

“Di tukang pijat malah ditinggal sampai pagi dan tidur sendiri,” katanya.

Nyoman warga menuturkan bahwa sebenarnya sejak lahir tahun 2018 lalu, Naya sudah bersama sang ayah kandung karena kedua orang tua pisah ranjang, lalu pada Umanis Galungan tahun 2021 lalu, Naya diajak ibunya berdalih diajak berbelanja.

Dari situ, Nyoman warga putus kontak dan tidak lagi mengetahui kabar Naya. Warga sempat mencari anaknya ke Banyuwangi tempat istrinya namun mertuanya bilang,Dwi Novita ada di Surabaya, lantas ia memilih menungggu kabar di Bali karena tidak tahu tujuan ke Surabaya.

“Sudah setahun saya tidak ada komunikasi atau kontak dengan mantan istri saya,” tuturnya,

Lalu, mencuat kabar melalui media sosial facebook anak terlantar yang mirip dengan anaknya, dan benar saja, ternyata itu adalah Naya sang buah hati. Nyoman Warga langsung bergegas menemui.

Pria asal Denkayu Baleran, Desa Werdi Bhuana, Mengwi, Badung ini menuturkan bahwa Naya merupakan anak keempatnya dan merupakan anak pertama dari istri keduanya.

“Rencananya setelah ini anak saya akan saya ajak ke Mengwi,” ujarnya.

Terpisah, Prebekel Desa Sidakarya I Wayan Madrayasa mengatakan, saat pertama kali ditemukan, Naya tampak kesakitan hingga kencing di celana. Lalu Naya dibawa ke rumah dan dibersihkan badannya serta diganti pakaiannya sebelum dibawa ke rumah sakit oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar.

"Iya, anaknya kesakitan tapi tidak menangis, mungkin sudah semalaman dia disana. Sampai kencing dicelana,” tutur Prebekel

"Anaknya sudah bisa bicara, dia ucap nama orang tuanya, cuma alamat rumahnya dia tidak tahu, dugaan sementara kami, ada oknum yang sengaja menelantarkan anak ini, atau bahkan mungkin disakiti lebih dulu," bebernya.

Kasus ini mendapat perhatian dari Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Dinas Sosial Denpasar, Komisi Perlindungan Anak hingga pihak kepolisian yang diusut hingga tuntas.

Kontributor Bali : Yosef Rian

Load More