Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 18 Juli 2022 | 09:25 WIB
Patroli tentara Rusia di Mariupol Ukraina. (Foto: AFP)

Ia lalu didenda setelah dinyatakan bersalah menghina undang-undang unjuk rasa. Penahanannya yang singkat pada Minggu menyusul unggahan di media sosial pada 15 Juli, di mana dirinya terlihat bersama sebuah poster yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pembunuh dan tentara Rusia sebagai kaum fasis.

"Berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati sebelum Anda akan berhenti?" kata tulisan di poster itu.

Media Jerman Welt merekrut Ovsyannikova sebagai koresponden pada April.

Usai kembali ke Rusia awal bulan ini, dia menulis di Facebook bahwa dia terpaksa kembali untuk membela hak asuh anaknya dalam kasus melawan suaminya di pengadilan. (ANTARA)

Load More