SuaraBali.id - Pemain andalan Bali United, Eber Bessa bakal kembali diplot sebagai starter di laga ketiga AFC Cup melawan Kaya FC Iloilo Filipina.
Pertandingan dgelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Kamis (30/6/2022). Bali United membutuhkan dukungan penuh suporter untuk memenangkan laga krusial ini.
Eber Bessa yang sudah beradaptasi dengan persepakbolaan Indonesia tampil eksplosif pada pertandingan pertama melawan Kedah Darul Aman FC.
Begitupula pada Matchday ke-2 melawan Visakha FC. Menurut Eber, meskipun Serdadu Tridatu kehilangan organisasi antar pemain, namun ia memberikan banyak peran dalam serangan demi serangan Bali United.
Eber mengaku sudah mempersiapkan mental dan fisik untuk kerja keras memenangkan laga dan mencetak gol melawan Kaya FC untuk membuka peluang menjadi runner up terbaik demi lolos fase grup AFC Zona Asean.
"Persiapan memaksimalkan recovery karena jarak pertandingan dekat, mempersiapkan mental dan kondisi fisik bagus buat tim bisa menang melawan Kaya FC, masih ada kesempatan," ungkap Eber dalam sesi pre match press conference di Legian, Bali pada Rabu (29/6/2022).
Setelah kalah telak dari Visakha FC, Bali United harus bekerja ekstra keras untuk menjadi runner up terbaik dan lolos fase grup AFC Cup Zona Asean.
Bukan kemenangan dengan margin gol besar saja yang diperlukan, Bali United juga patut harap-harap cemas dengan hasil-hasil pertandingan lain di Grup H dan Grup I.
Sebab selain 3 juara grup, ada 1 runner up terbaik untuk melaju ke babak semifinal zona Asean.
Eber yang didatangkan pada musim Liga 2021/2022 menjadi pemain kunci Bali United bahkan dipercaya mengenakan nomor punggung keramat 10, di AFC Cup ini Eber tampil apik di setiap laga.
"Saya senang di Bali United dan saya sudah beradaptasi setiap hari untuk lebih bagus, mudah-mudahan melawan Kaya FC besok tim main bagus dan saya bisa cetak gol," ungkap pemain berusia 29 tahun ini.
Eber yang memiliki skill dan kecepatan sudah beradaptasi dengan gaya permainan para pemain Indonesia yang mengusung gaya kecepatan berlari.
Berbeda halnya dengan liga-liga di negara yang Eber sebelumnya singgahi seperti di Portugal dan Brazil yang lebih mengandalkan taktik dan ball possesions ketenangan dalam bermain.
"Di liga portugal di Eropa permainan tim-timnya lebih ke taktik, di Brazil Ball Possesions, kalau di Indonesia pemain bisa lari tidak ada ball possesions, ke depan lari turun cepat, memang butuh adaptasi waktu pertama main di Indonesia, tidak mudah," ucap dia.
Kontributor Bali : Yosef Rian
Berita Terkait
-
Keajaiban di Menit Terakhir, Mary Jane Lolos dari Hukuman Mati, Kini Dipulangkan ke Filipina
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Upaya Pemulangan Mary Jane Veloso, Filipina Hormati Persyaratan dari Indonesia
-
Mary Jane Veloso Akan Pulang ke Filipina, Ibunya Malah Khawatir: Lebih Baik Tetap di Indonesia!
-
Mary Jane Veloso Pulang Natal? Kemenlu Filipina Nantikan Keputusan Indonesia
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Dispar Bereaksi Ketika Bali Tidak Direkomendasikan di Tahun 2025 : Tidak Ada Alasan
-
Serangan Hoaks Pilkada Bali: Polda Kewalahan Buru Buzzer TikTok & Instagram
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya
-
Spanduk Coblos Si Gundul Akan Dikembalikan ke Rumah Paslon, Satpol PP : Biar Tak Jadi Sampah
-
Hadapi Kepadatan Akhir Tahun di Bali, Kemacetan Mengerikan Tahun Lalu Diharapkan Tak Terulang