SuaraBali.id - Rencana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengunjungi Ukraina dan Rusia di tengah konflik antara presidennya yaitu menemui Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin jadi sorotan media asing.
Jokowi berencana mengunjungi dua negara tersebut setelah menghadiri undangan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman, 26-28 Juni.
Sejumlah media asing menyoroti aksi Jokowi ini untuk jadi juru damai antara dua negara yang tengah memanas tersebut.
Media Reuters menonjolkan dalam judul berita upaya Jokowi menjadi juru damai antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Mantan Wagub Bali I Ketut Sudikerta Datangi Eka Wiryastuti di Tahanan, Beri Salam Kepal Tangan
"Ketua G20 Indonesia Dorong Perdamaian dengan Kunjungan Ukraina, Rusia," demikian judul laporan Reuters.
"Presiden Indonesia Joko Widodo akan mengunjungi Ukraina dan Rusia pekan depan untuk bertemu mitranya itu dan mendesak resolusi damai atas konflik yang terjadi, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri [Retno Marsudi]," tulis Reuters.
Sedangkan media asal Singapura, Media The Strait Times juga turut memberitakan rencana kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia.
"Menggambarkan bahwa kunjungan ini dilakukan 'di situasi yang abnormal', Ibu Retno mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo 'memilih mencoba berkontribusi dan tidak ingin tetap diam' di tengah 'situasi rumit dan permasalahan yang kompleks' yang dihadapi dunia," tulis The Strait Times.
Media tersebut juga menyinggung peran yang diemban Jokowi sebagai Presiden G20 dan anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group di bawah Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa.
Baca Juga: Tempat Wisata Liburan Favorit Bersama Keluarga di Bali, Mulai Kebun Binatang Sampai Spa
Selain itu media berikutnya yang menyorot misi damai Jokowi bertemu Zelensky dan Putin adalah South China Morning Post (SCMP).
SCMP juga menyinggung soal Presidensi G20 terkait rencana kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia.
"Indonesia akan mengundang Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan itu meskipun negara Eropa Timur itu bukan anggota G20. Keduanya telah mengonfirmasi undanga tersebut," tulis SCMP.
Berita Terkait
-
Prabowo Bertemu Raja Charles III, Netizen Sadar Jokowi Tak Pernah ke Istana Buckingham: Nggak Bisa Bahasa Inggris?
-
Sekjen PDIP Sebut Kasus Formula E Anies Baswedan Ulah Jokowi, Netizen: Mulyono Jahat
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
-
Peringatan Keras dari Dubes Ukrana Valeriy Zaluzhny: Perang Dunia Ketiga Telah Dimulai!
-
Pejabat Korea Selatan Tuding Rusia Pasok Rudal ke Korea Utara sebagai Imbalan Pengiriman Pasukan ke Ukraina
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Kunjungan Wisatawan ke Gunung Rinjani Tinggi, Sampah Capai 31 Ton di Jalur Pendakian
-
Hilang Dua Hari di Kebun Saat Hendak Sembahyang, Dadong Ramaeyani Ditemukan Selamat
-
Dispar Bereaksi Ketika Bali Tidak Direkomendasikan di Tahun 2025 : Tidak Ada Alasan
-
Serangan Hoaks Pilkada Bali: Polda Kewalahan Buru Buzzer TikTok & Instagram
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya