Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 20 Juni 2022 | 07:30 WIB
Diduga rem blong bus pariwisata terlibat kecelakaan beruntun dengan sejumlah kendaraan lain hingga bus terjun dari tebing di wilayah Pacung, Baturiti, Tabanan, Bali, pada Sabtu (18/6/2022 bertepatan Hari Raya Kuningan. [Foto : Tangkap Layar/ Facebook]

SuaraBali.id - Fakta-fakta kecelakaan bus pariwisata yang terjadi saat Hari Raya Kuningan di Baturiti, Tabanan, Bali diungkap Ditlantas Polda Bali.

Seperti diketahui terjadinya kecelakaan yang mengangkut siswa dan guru SMP Labschool Unesa 2, Surabaya tersebut membuat adanya korban jiwa dan sejumlah kerusakan.

Menurut Dirlantas Polda Bali Kombes Pol Prianto mengatakan ada juga faktor- faktor lain yang masih diselidiki.

“Bisa dilihat jalannya berkelok serta turun hujan dan kemungkinan besar jalan menjadi licin,” katanya Sabtu, (18/6/2022) seperti diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Baca Juga: Kepala Badan Narkotika Nasional ke Turis: Bali Bukan Tempat Aman untuk Narkotika

Untuk itu, Pihak Ditlantas melakukan olah tempat kejadian perkara untuk memastikan apa penyebab utama bus yang ditumpangi oleh 45 lima siswa dan guru ini.

Sebelumnya bus menabrak 10 kendaraan di jalan jurusan Denpasar-Singaraja tepatnya di Banjar Pacung, Desa Baturiti.  Tujuh kendaraan roda empat dan tiga motor ringsek. 

Selain itu, korban meninggal atas nama Ni Wayan Wandani warga Banjar Pacung, Desa Baturiti jenazahnya telah berada di rumah duka. Perempuan paruh baya ini tewas di tempat setelah ditabrak bus B 7134 WGA.

“Sempat dibawa ke rumah sakit, sekarang sudah di rumah duka,” ujar Kombes Pol Prianto.

Berdasarkan informasi yang dihimun di lokasi kejadian, supir bus nahas ini masih berada di Polsek Baturiti untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Baca Juga: Pengunjung Kesurupan Massal Saat Pagelaran Drama Gong Klasik di Kota Denpasar

Hingga informasi ini diturunkan, nama dan alamat supir bus B 7134 WGA masih belum terungkap.

Seorang staf di SMP Labschool Unesa 2, Surabaya Boni yang ditemui di lokasi mengatakan, tidak ada luka serius dari siswanya serta guru.

“Masih ada rasa syok dan trauma,” ujarnya.

Load More