Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi | Sekar Anindyah Lamase
Jum'at, 17 Juni 2022 | 13:44 WIB
Ilustrasi orang menangis. (Pexels)

"Faktor perceraian ini terjadi karena persoalan tanggung jawab," ungkapnya.

Hal itu berdasarkan perilaku sang suami yang seakan tak tahu diri dan menyusahkan istrinya yang hamil.

"Saya dari awal kehamilan sampai saya melahirkan anak saya seperti pengemis sementara saya seorang istri," lanjut Nabiela.

Wanita itu mengungkapkan bahwa dirinya hanyalah ingin perhatian sang suami kepadanya layaknya pasutri umumnya.

Parahnya lagi, sang suami mengatakan hal yang menyakitkan saat diberi kejutan kehamilan itu.

"Ketika saya membuat kejutan, dia berkata 'itu anakmu, itu kamu'," bebernya.

Selama kehamilan berlangsung, mantan suami itu dikatakan bahkan sama sekali tidak peduli dengan isinya sampai dia melahirkan bayinya.

Ketika wanita asal Malaysia itu datang ke Kelantan untuk mengurus pendaftaran akta kelahiran anak, sang suami dikabarkan hanya menjenguk anak kandungnya sendiri kurang dari satu jam.

Bahkan saat ditanya apakah mau mengadzankan anaknya, mantan suami itu tak menjawab pertanyaan tersebut.

"Mau menghubungi aja enggak bisa. Saya ingin memberi tahu bahwa saya hampir melahirkan pun enggak bisa karea lost contact," ungkap pilu si wanita

Load More