SuaraBali.id - Perubahan cuaca menjadi kemarau basah yang terjadi saat ini disebut merupakan pemicu kenaikan harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Mataram.
Seperti diketahui harga cabai di Mataram per kilogram bisa mencapai Rp100.000 per kilogram.
"Kenaikan cabai ini, tidak hanya terjadi di Mataram melainkan juga di daerah lain karena perubahan cuaca dan tanaman cabai banyak rusak terserang hama," kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Hj Triutami, Jumat (10/6/2022). .
Dalam beberapa pekan terakhir memang terjadi lonjakan harga cabai.
Bahkan harga cabai sempat tembus pada angka Rp110.000 per kilogram pada Rabu (8/6/2022) di Pasar Kebon Roek.
Meskipun ni sudah mulai turun secara bertahap menjadi Rp90.000 hingga Rp80.000 per kilogram.
Pasokan cabai ke sejumlah pasar tradisional di Mataram disebut masih aman, karena setiap hari pasokan dari kabupaten lain tetap ada meskipun jumlah menurun.
Data Distan sebelumnya menyebutkan, pasokan cabai yang datang di pasar Induk Mandalika setiap hari mencapai 2-3 ton, tapi kini di bawah 1 ton per hari.
"Karenanya kondisi itu mempengaruhi harga cabai menjadi sangat fluktuatif," kata Triutami.
Baca Juga: Update Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Mataram Hujan, Denpasar Cerah Berawan
Untuk menyiasati dan antisipasi kenaikan harga cabai, Triutami, mengajak masyarakat agar memanfaatkan pekarangan untuk menanam cabai agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga ketika terjadi kenaikan harga seperti saat ini.
Selain itu, tahun ini ada program bantuan pemerintah pusat berupa sarana produksi pertanian bagi para kelompok petani cabai untuk di taman di lahan seluas 20 hektare.
Lahan seluas 20 hektare untuk taman cabai itu, lanjutnya, terbagi menjadi dua lokasi yakni 10 hektare di Kecamatan Sandubaya dan 10 hektare di Kecamatan Sekarbela.
"Kita juga siapkan ribuan bibit cabai siap tanam di dalam polybag," ujarnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
PSIM Yogyakarta Dapat Kabar Baik, Donny Warmerdam Segera Comeback Pascacedera
-
Harga Cabai Rawit Merah Terus Melonjak, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Jeda BRI Super League, PSIM Yogyakarta Liburkan Aktivitas Seminggu
-
Daftar Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Merah Terus Melonjak
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Rawit Meroket, Daging Sapi dan Beras Turun
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran