SuaraBali.id - Menjelang Hari Raya Galungan, banyak masyarakat kini membutuhkan dupa. Khususnya umat Hindu di Bali.
Hal ini pun menjadi momen pengusaha dupa kebanjiran order. Seperti yang dialami Pengusaha Dupa Banjar Pemaron Delodan, Munggu, Mengwi, Badung, Ni Nyoman Yulianingsih.
Menurutnya penjualan dupa mulai meningkat sejak pandemi. Hal ini karena banyak karyawan yang bergerak di pariwisata dirumahkan sehingga dapat direkrut sebagai reseller secara online.
Adanya peningkatan penjualan juga disebabkan pemasaran dilakukan online sehingga mampu menjangkau pasar lebih luas.
"Dupa merupakan kebutuhan khusus bagi umat Hindu, sehingga untuk Hari Raya Galungan kami sangat kewalahan. Akhirnya membuat stok menjadi sangat sedikit atau minim," katanya kepada beritabali.com – jaringan suara.com, Rabu (1/6/2022) di kediamanya.
Dibanding hari biasa, persentase penjualan mengalami peningkatan hampir 90 persen.
Per hari, ia mampu memproduksi 1.000 dupa dengan berat 1 kg sampai 650 gram. Harga ditawarkan beragam mulai 5 ribu rupiah sampai 35 ribu rupiah.
"Yang paling diminati kemasan 650 gram karena para reseller membuat paket dupa jadi 100 ribu bisa dapat 5 sampai 10 dupa," sebutnya.
Sejauh ini, pihaknya melakukan pemasaran ke luar daerah juga seperti Lombok, Sulawesi, dan Lampung. Untuk yang paling gencar di Lampung dengan pengiriman seminggu bisa 3 kali.
Baca Juga: Demi Kabulkan Permintaan Terakhir, Lagu Justin Bieber Ini Jadi Pengiring Pemakaman Jenazah di Bali
Meski sederhana, pemasaran online terbukti sangat efektif dan efisien.
"Jadi pasar sudah terjadi secara online sehingga menyebarkan produk lebih luas dari pasar tradisional," ungkapnya.
Menurutnya, kendala dihadapi di usaha dupa terkendala bahan baku batok kelapa sehingga harus mendatangkan dari Medan.
Dirinya berharap semoga pemerintah dapat mendukung membantu pemasaran para UMKM.
Sementara, salah satu konsumennya, Made Osa mengaku mulai membeli dupa untuk persiapan Hari Raya karena akan dibagikan kepada keluarganya.
"Ya, rencana akan dipakai saat hari raya nanti dan akan diberikan sebagian kepada keluarga di kampung," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
-
Rekor Kemenangan Borneo FC Dihentikan Bali United, Kadek Agung Jadi Pembeda
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran