SuaraBali.id - Kasus dugaan Penistaan Agama Hindu yang dilakukan oleh Desak Made Darmawati kini menasuki babak baru setelah hampir setahun berlalu dan sempat viral menjadi perbincangan khalayak waktu itu
Kasus tersebut bakal naik status dari lidik menjadi sidik, setelah sekian lama tak terdengar kabar kelanjutannya. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh kuasa hukum pelapor, Daniar Tisasongko.
Dia mengatakan penyidik Bareskrim Mabes Polri bakal terbang ke Bali untuk memeriksa beberapa saksi ahli.
"Ini artinya kasus ini bergulir dan ada progresnya dan ditingkatkan menjadi sidik. Mereka (Bareskrim Polri) akan datang ke Polda Bali guna memeriksa saksi ahli," kata Daniar, pada Minggu (29/5/2022).
Meski begitu, Daniar mengaku belum mendapatkan informasi kepastian waktu dan tanggalnya.
Daniar membeberkan, sebanyak empat saksi ahli yang merupakan orang Hindu Bali dan sangat memahami ajaran Agama Hindu telah disiapkan.
Diharapkan dengan langkah penyidikan dari Bareskrim Mabes Polri ke Bali dengan memeriksa saksi ahli ini menjadi titik terang kasus ini bisa cepat dituntaskan.
Sementara itu, senopati Patriot Garuda Nusantara (PGN) Bali dan Indonesia Timur, Gus Yadi mengatakan bahwa kasus ini harus menjadi pelajaran. Bagi seluruh elemen masyarakat. Agar mengedepankan toleransi umat beragama. Tidak lagi terjadi penistaan agama di tanah air yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Saatnya kita harus memenangkan toleransi antar umat beragama sehingga sangat diharapkan PHDI dan Gubernur Bali serius mencegah kaum intoleran dan penista agama untuk semakin merajalela bukan untuk penista Agama Hindu saja tapi juga penista agama lain," ujarnya.
Baca Juga: Pengamat Pariwisata: Forum Pariwisata Global di Bali Berdampak Positif
Untuk diketahui, Polda Bali sekitar bulan Mei 2021 lalu melimpahkan berkas kasus penistaan agama Hindu oleh oknum dosen Desak Made Darmawati ke Bareskrim Mabes Polri, pasca dari pemeriksaan ahli dinyatakan terdapat unsur penistaan agama Hindu.
Kasus tersebut mencuat pada bulan April 2021 oknum dosen UHAMKA Jakarta, Desak Made Darmawati diduga menista Agama Hindu dalam ceramahnya di channel Youtube IstiqomahTV.
Dikarenakan pembuatan video berlangsung di Jakarta, kasus dugaan penistaan Agama Hindu yang dilakukan oleh DM Darmawati akhirnya dilimpahkan ke Bareskrim Polri.
Kasus ini dulunya juga mendapat atensi langsung Kapolda Bali dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali.
Adapun dalam tayangan unggahan akun tersebut ymenampilkan ceramah Desak Darmawati di mana pada menit ke 22.00 Desak mengatakan "Terus ada Tri Murti di situ ada Brahma, Wisnu, Siwa, Pencipta, Pelebur, Pemelihara, jadi saya lebih bingung juga kok ada banyak Tuhan,"
Pada menit 21.01 "Apa arti Ngaben ngabis-ngabisin biaya orang miskin dan sebagainya harus ngaben,"
Pada menit ke 20.15 "Kalau sudah Islam menyebut sembahyang, menyembah Ida Sanghyang Widhi, menyembah patung, menyembah berhala, menyembah pohon beringin,"
Pada menit ke 19.24 - 19.05 "Agama Hindu menurut pribadi saya budi akal manusia, kenapa budi akal manusia, diakal-akal gitu bapak atau Ibu. Menurut saya setan terbesar di dunia ini apa? Bapak atau ibu tahu? Pernah membaca setan terbesar di dunia? India, Bali, Cina, dan Korea titik kenapa banyak? Karena tidak ada adzan,"
Pernyataan tersebut di atas diduga telah melanggar pasal 28 ayat (2) undang-undang informasi dan transaksi elektronik yang menentukan bahwa "setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku agama ras dan antargolongan (SARA)."
Serta pasal 156 (a) KUHP menentukan "Indonesia melarang setiap orang yang dengan sengaja dimuka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia atau dengan maksud supaya orang tidak menganut agama apapun"
Banyak pihak utamanya umat Hindu Bali mengecam keras akun channel YouTube Istiqomah TV karena telah ikut berperan serta dalam menyebarkan konten agama yang berdampak terhadap perpecahan umat beragama.
Pelimpahan berkas ini dilakukan menyusul adanya laporan pengaduan masyarakat (Dumas) yang sudah ditingkatkan menjadi Laporan Polisi (LP).
Ada dua LP masyarakat yakni pelapor I Gusti Ngurah Arya (laporan nomor 191), Daniar Tri Sasongko dari Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) Bali (laporan nomor 193).
Sedangkan laporan nomor 195 dengan pelapor I Made Suka Artha masih dalam proses penyelidikan.
Pelimpahan ke Bareskrim Polri dilaksanakan terkait locus delicity kasus dugaan tindak pidana penistaan Agama Hindu itu berada di Jakarta.
Surat Permohonan Maaf
Sebelumnya, Desak Darmawati juga sempat menyatakan permohonan maaf melalui selembar surat bermaterai, yang isinya :
PERNYATAAN PERMOHONAN MAAF
Yang terhormat,
1. Para Sulinggih Pendeta, Pandita dan Pinandita
2. Parisadha Hindu Dharma Indonesia
3. Organisasi Kemasyarakatan Hindu Tingkat Nasional
4. Majelis Desa Adat Provinsi Bali
5. Organisasi Kemasyarakatan Bernapaskan Adat dan Agama di Bali
6. Ketua DPD Prajaniti Hindu Indonesia provinsi Bali
7. Segenap Masyarakat atau Ummat Hindu
Salam sejahtera, teriring doa semoga Bapak/Ibu senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat menjalankan tugas sehari-hari, Aamin.
Sehubungan dengan viralnya pernyataan (ceramah) saya di media sosial mengenai "Kenapa saya masuk Islam?”, yang telah menyinggung masyarakat atau ummat Hindu dan pemuka Agama Hindu di Indonesia, maka dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, saya menyampaikan hal-hal sebagai benkut :
1. Saya tidak bermaksud dan tidak memiliki niat untuk menista dan mengolok-olok agama Hindu dan masyarakat atau ummat Hindu. Hal itu terjadi semata-mata disebabkan karena kelemahan dan kelalaian yang saya miliki.
2. Setelah memperhatikan masukan, saran dan kritik dan berbagai pihak maka dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, saya mengakui dan menyadari bahwa pernyataan saya telah menyinggung dan melukai masyarakat atau ummat Hindu dan pemuka agama Hindu, serta kehidupan bersama antar ummat beragama yang harmoni di dalam masyarakat kita.
3. Oleh karena itu dengan kerendahan hati saya menyampaikan permohonan maaf kepada segenap masyarakat atau ummat Hindu dan pemuka agama Hindu serta segenap masyarakat Indonesia atas pernyataan saya yang keliru.
4. Saya akan bertanggung jawab terhadap semua akibat yang ditimbulkan oleh kelalaian dan kesalahan saya ini. Namun demikian, saya sangat berharap masyarakat atau ummat Hindu beserta masyarakat Indonesia dapat menerima pernyataan permohonan maaf ini dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Demikian permohonan maaf ini disampaikan dengan penuh kesadaran, tanpa ada paksaan dan siapapun dan kejadian ini telah menyadarkan saya untuk tidak mengulangi kembali.
Jakarta, 17 April 2021
Yang menyatakan,
Desak Made Darmawati
Kontributor Bali : Yosef Rian
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran