SuaraBali.id - Sebanyak lima Lembaga Perkreditan Desa (LPD) se Kabupaten Jembrana mengikuti sosialisasi dan rapat teknis percepatan impmementasi QRIS LPD yang diselenggarakan di Kantor Bank BPD Kabupaten Jembrana, Senin (23/5/2022).
Lima LPD yang hadir pada acara ini adalah LPD Banyubiru, LPD Asah Duren, LPD Pohsanten, LPD Yeh Embang, dan LPD Dauhwaru. Kelima LPD yang mengikuti rapat teknis tersebut adalah LPD-LPD yang sudah menerapkan M-Pise LPD Mobile dan sudah siap secara infrastruktur digital.
Secara keseluruhan di Kabupaten Jembrana terdapat 64 LPD yang tersebar di 5 kecamatan. Digitalisasi LPD sebagai lembaga keuangan berbasis desa adat yang masih eksis di Indonesia harus didorong agar eksistensinya tidak terlindas oleh kemajuan zaman.
Menurut Kadek Teguh Arthajaya dari Bank BPD Bali cabang Negara menyatakan jika dilihat dari transaksi digital yang berjalan di bulan April melalui QRIS Bank BPD Bali mencapai 700 juta rupiah.
"Dari data tersebut dilihat masyarakat di Kabupaten Jembrana sudah siap menerima transaksi digital," kata Teguh.
Dalam kesempatan yang sama pengurus LPD Yeh Embang, I Gede Darmika menyatakan keprihatinannya tentang citra LPD yang tengah dilanda berbagai kasus. Meskipun kasus itu hanya menimpa beberapa LPD saja namun karena pemberitaan yang masif sedikit banyak berpengaruh terhadap seluruh citra LPD.
"Dengan adanya berbagai produk digital dari Bank BPD Bali atau dari pihak swasta lainnya yang dapat meningkatkan kinerja LPD agar dapat dikerjasamakan sesegera mungkin," harap Yeh Embang.
Pemucuk LPD Asah Duren, I Wayan Riris melalui forum ini menyatakan hambatan yang ada di pedesaan seperti LPD Asah Duren tempatnya mengabdi, sudah menerapkan digitalisasi dalam proses transaksi dan jasa keuangannya terhambat oleh pasokan listrik yang byar pet dari PLN.
Untuk itu Wayan Riris mengharapkan perhatian yang serius dari pemerintah dan PLN dalam hal ini untuk memperhatikan pasokan listrik sampai ke desa-desa.
Baca Juga: Digitalisasi Bergerak Cepat Saat Pandemi, Chair DEWG Harap Tak Ada Negara Tertinggal
"Konektivitas digital tak akan banyak berarti ketika pasokan listrik tidak ajeg," kata Riris.
Dalam sosialisasi tersebut hadir Direktur PT USSI Dewata Teknologi, Ihin Solihin, yang selama ini telah memberikan dukungan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas LPD di Bali. Ihin menyatakan pembinaan literasi keuangan digital harus dilakukan oleh LPD dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan eksistensi LPD.
"Penguatan konten keuangan digital sebagai salah satu jasa yang ditawarkan oleh LPD dapat meningkatkan pendapatan LPD agar perputaran uang yang terjadi dari setiap transaksi dapat dikelola dengan baik oleh LPD sehingga tidak keluar dari Pulau Bali," tegas Ihin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu