Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 21 Mei 2022 | 08:15 WIB
Ilustrasi mayat, jenazah. [Envato]

SuaraBali.id - Virus Rabies yang semakin mengkhawatirkan di Jembrana kini memakan korban jiwa. Seorang warga yang berasal dari Kelurahan Pendem Kecamatan Jembrana meninggal dunia akibat diduga terinfeksi virus rabies, Jumat (20/05/2022) meninggal dunia.

Korban diketahui bernama Gusti Ayu Parwati (65). Ia sempat mendapatkan perawatan intensif sebelum meninggal dunia.

Sebelumnya ia pernah digigit anjing pada bulan Februari. Korban mengeluhkan sakit pinggul dan sering buang air kecil.

Ia kemudian dibawa ke rumah sakit kemudian menjalani rawat inap pada Kamis (19/05/2022).

Baca Juga: 101 Kasus Positif Rabies di Jembrana, Kini Masuk Kejadian Luar Biasa

"Awalnya tidak menduga gejala rabies, karena istri saya menderita tensi tinggi. Namun dari keterangan dokter yang memeriksa, istrinya meninggal karena komplikasi. Selain karena serangan jantung dan diabetes, diduga karena rabies," ujar suami korban I Ketut Gari (77) Jumat (20/5/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Kadis Kesehatan Jembrana I Made Dwipayana yang mendapat informasi mengenai kabar meninggalnya warga dengan riwayat pernah digigit anjing langsung mengutus tim medis melakukan penelusuran ke rumah sakit tempat dirawat dan rumah pasien yang meninggal.

Berdasarkan keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan karena ada radang otak. Dari gejala ini memang mengarah pada rabies.

Namun penyebabnya harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pasien.

"Sementara radang otaknya yang mengarah rabies, tidak ada gejala lain mengarah rabies," jelasnya.

Baca Juga: Miss Estonia yang Viral Karena Sebut Polisi Bali Korupsi Sudah Pergi dari Indonesia

Sementara itu, saat petugas menelusuri keluarga pasien tidak ada informasi yang didapat, termasuk kepada pemilik anjing karena ke Karangasem ikut mengantar jenazah pasien.

Namun, infomasi dari pihak kelurahan memang ada riwayat gigitan anjing awal bulan Februari lalu.

"Setelah terjadi gigitan tidak melapor ke puskesmas," jelasnya.

Load More