SuaraBali.id - Virus Rabies yang semakin mengkhawatirkan di Jembrana kini memakan korban jiwa. Seorang warga yang berasal dari Kelurahan Pendem Kecamatan Jembrana meninggal dunia akibat diduga terinfeksi virus rabies, Jumat (20/05/2022) meninggal dunia.
Korban diketahui bernama Gusti Ayu Parwati (65). Ia sempat mendapatkan perawatan intensif sebelum meninggal dunia.
Sebelumnya ia pernah digigit anjing pada bulan Februari. Korban mengeluhkan sakit pinggul dan sering buang air kecil.
Ia kemudian dibawa ke rumah sakit kemudian menjalani rawat inap pada Kamis (19/05/2022).
Baca Juga: 101 Kasus Positif Rabies di Jembrana, Kini Masuk Kejadian Luar Biasa
"Awalnya tidak menduga gejala rabies, karena istri saya menderita tensi tinggi. Namun dari keterangan dokter yang memeriksa, istrinya meninggal karena komplikasi. Selain karena serangan jantung dan diabetes, diduga karena rabies," ujar suami korban I Ketut Gari (77) Jumat (20/5/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Kadis Kesehatan Jembrana I Made Dwipayana yang mendapat informasi mengenai kabar meninggalnya warga dengan riwayat pernah digigit anjing langsung mengutus tim medis melakukan penelusuran ke rumah sakit tempat dirawat dan rumah pasien yang meninggal.
Berdasarkan keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan karena ada radang otak. Dari gejala ini memang mengarah pada rabies.
Namun penyebabnya harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pasien.
"Sementara radang otaknya yang mengarah rabies, tidak ada gejala lain mengarah rabies," jelasnya.
Baca Juga: Miss Estonia yang Viral Karena Sebut Polisi Bali Korupsi Sudah Pergi dari Indonesia
Sementara itu, saat petugas menelusuri keluarga pasien tidak ada informasi yang didapat, termasuk kepada pemilik anjing karena ke Karangasem ikut mengantar jenazah pasien.
Namun, infomasi dari pihak kelurahan memang ada riwayat gigitan anjing awal bulan Februari lalu.
"Setelah terjadi gigitan tidak melapor ke puskesmas," jelasnya.
Berita Terkait
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
-
Dog Knows Everything: Kakek, Anjing Pelacak, dan Misteri Pembunuhan
-
3 Rekomendasi Tempat Melukat di Bali untuk Ketenangan Batin
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan