SuaraBali.id - Sebuah pesta pernikahan viral baru-baru ini menunjukkan salah satu hajatan yang menolak terima amplop ataupun kado dari tamu undangan.
Hal ini disebut kasta tertinggi dari sebuah pesta pernikahan. Unggahan di Tiktok ini lantas menjadi ladang komentar di media sosial.
Video yang diunggah akun TikTok dengan nama @icha_abima bertulis, bahwa undangan tersebut dinilai sebagai kasta tertinggi dari pesta pernikahan.
"Tahta tertinggi dari sebuah pesta pernikahan adalah tidak menerima amplop," tulis keterangan pada video TikTok yang diunggah oleh akun @icha_abima seperti yang dilihat Beritahits.Id pada Selasa, (17/05/2022).
Pengunggah menjelaskan, jika pesta pernikahan tanpa amplop itu berarti tamu yang datang ke resepsi pernikahan tidak diperkenankan membawa amplop atau pun kado.
Alias tamu cukup memberikan doa dan bonusnya adalah menikmati jamuan pada pesta.
Video TikTok kasta tertinggi dari pesta pernikahan itu kini viral dan sudah ditonton jutaan pengguna TikTok. Warganet juga meninggalkan komentar pada postingan tersebut.
"Sebenarnya yang bikin adat amplopan itu siapa sih? Gue pikir amplopan itu ya sekedar reward/ sedekah saja bukan masuk ke utang karena engga ada perjanjian," ucap neter.
"Acara resepsi yang baik memang tujuannya memberi sedekah untuk tamu undangan, bukan mengharap amplop para undangan," kata warganet.
"Karena memang acara pernikahan itu bukan ajang menerima amplop terbanyak tapi memberi sedekah makan kepada siapa pun sbg ungkapan syukur," ujar warga lokal.
"Aku juga bikin acara engga pake undangan malah. Jadi yang mau dateng ya dateng saja bebas. Karena niatnya bikin acara buat senang-senang saja engga mau mikir untung dan rugi," cuit netizen.
Saat dikonfirmasi terpisah, pemilik akun @icha_abima atau akrab disapa Icha Zakiah mengatakan, bahwa pesta pernikahan tanpa menerima amplop di daerahnya bukan lah hal baru.
"Sudah biasa dan lumrah tapi hanya sebagian orang saja yang melakukan hajatan pernikahan tanpa menerima kado atau sumbangan (amplop)," ucapnya kepada Beritahits.Id.
Bahkan, lanjut dia, beberapa golongan orang di daerah Sumenep, Jawa Timur, juga tidak menerima amplop bukan hanya pada pesta pernikahan saja.
"Acara santunan dari tamu saat ada musibah keluarga meninggal (melayat) pun tidak ada (memberi amplop)," katanya.
Berita Terkait
-
Viral Dulu, Lapor Polisi Belakangan? Pengamat: Publik Lebih Percaya Media Sosial
-
Viral! Pemotor Dikejar Polisi Dikira Begal, Pengamat: Saatnya Evaluasi SOP Pemeriksaan
-
Cupi Cupita Siap Beri Hadiah Bagi Penemu Ponselnya, Khawatir Isi Galeri Tersebar?
-
Detik-Detik Prabowo Tegur Paspampres ketika Salami Kader, Netizen: Serba Salah...
-
Anies Disambut Meriah saat Kunjungi Acara Kampus, Netizen: Fufufafa Mana?
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes