Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 03 Mei 2022 | 09:27 WIB
Ilustrasi. Logo media sosial Truth besutan perusahaan milik Donald Trump. Foto diambil 21 Februari 2022. (REUTERS/DADO RUVIC)

SuaraBali.id - Sebuah aplikasi media sosial bernama Truth dibesut oleh salah satu anak perusahaan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Aplikasi media sosial ini dijanjikan akan hadir untuk para pengguna web di akhir Mei 2022.

CEO Truth Devin Nunes lewat platform media sosial Truth mengatakan pengumuman ini.

"Akhir Mei kami akan meluncurkan PWA (Web Browser) ini akan memungkinkan akses dari perangkat apa pun," tulis Nunes seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/5/2022).

Tak hanya menyediakan versi untuk website, Devin Nunes menyebutkan bahwa untuk versi Android saat ini masih dalam proses menerima persetujuan dari Google sebagai pihak yang mengembangkan Android.

Apabila Google menyetujui aplikasi Truth di layanan Android maka ada kemungkinan besar jumlah pengguna media sosial itu akan meningkat pesat.

Truth sebelumnya sudah tersedia di Apple App Store dan disambut meriah oleh para pendukung Donald Trump.

Donald Trump meluncurkan perusahaan Truth Social, Trump Media & Technology Group (TMTG) dengan misi melawan para raksasa teknologi setelah Trump tak memiliki akses lagi dari Twitter, Facebook, dan YouTube.

Para aplikasi media sosial ini dituding menghasut para pendukungnya melakukan kekerasan selama kerusuhan Capitol AS 6 Januari.

Namun usaha media sosial itu untuk berkembang kini dibatasi oleh ketergantungannya pada Google yang mengoperasikan toko aplikasi dengan dominasi kuat di pasar ponsel pintar.

Aplikasi Truth saat ini baru tersedia di Amerika Serikat, dan sejak diluncurkan pada 21 Februari 2022 aplikasi itu menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh kedua di layanan App Store.

Trump mulai mengunggah di Truth pada Kamis (28/4), dan menjadi unggahan perdananya di aplikasi besutannya sendiri setelah lama vakum.

TMTG berencana untuk go public melalui merger dengan perusahaan cek kosong Digital World Acquisition Corp (DWAC).

Saat ini Securities and Exchange Commission (SEC) sedang menyelidiki masalah itu dan kemungkinan beberapa bulan lagi akan diselesaikan. (ANTARA)

Load More