SuaraBali.id - Polisi masih terus mendalami kasus pembuhan pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Sulawesi Selatan, Najamuddin Sewang.
Tersangka pembunuhan yang merupakan mantan Kasatpol PP Makassar MIA ternyata juga diduga pernah mengirimkan santet kepada korban. Hal ini dilatarbekangai karena sakit hati terkait hubungan asmara dengan perempuan pegawai Dishub Makassar.
Dalam hal ini polisi telah menetapkan sebagai tersangka yang merencanakan, dan anggota Polri berinisial SR sebagai tersangka eksekutor.
"Jadi berdasarkan penyelidikan diketahui motifnya karena asmara. Kita sesuaikan semua keterangan dari saksi-saksi sehingga dari situ kita menyakini bahwa ada satu sebagai otak dari kejadian ini," Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto, Selasa (19/4/2022).
MIA sakit hati terhadap korban yang saat itu masih menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Perhubungan Makassar, lantaran Najamuddin Sewang mengganggu hubungan asmaranya dengan R.
"Pembunuhan ini sudah direncanakan sejak tahun 2020, namun baru terlaksana pada tahun 2022," beber Budhi.
Tak hanya penembakan terhadap korban, kata Budhi, tersangka juga pernah berusaha membunuh korban dengan meminta bantuan dari orang-orang pintar atau dukun.
"Pembunuhan ini mulai dari mencari dukun, ada orang yang disuruh untuk melempar sesuatu ke rumah korban, tapi tidak meninggal. Akhirnya dia mencari orang yang bisa membunuh si korban ini. Maka ketemu dan terjadilah penembakan ini," terangnya.
Pelaku eksekutor SR bersedia membantu MIA karena mereka berasal dari daerah yang sama di Sulsel.
"Karena eksekutor ini satu daerah dengan otak. Karena merasa ikut sakit hati waktu otak pelaku disakiti oleh korban sehingga mau melakukannya. Bukan untuk membayar tapi ucapan terimakasih uang Rp85 juta itu," bebernya.
Senjata Api Dibeli dari Jaringan Teroris
Untuk senjata api yang digunakan menewaskan Najamudin tersebut, komplotan tersebut membelinya dari jaringan teroris secara daring.
"Jadi pemilik senjata api beli secara online," kata Budhi.
Budhi menerangkan SR tidak mengetahui jika tempat ia beli senjata jenis revolver bersama puluhan peluru kaliber 38 MM dan 32 MM merupakan jaringan penjualan senjata teroris.
"Awalnya SR tidak tahu kalau tembak beli senjata itu adalah teroris, nanti setelah kami dalami ternyata ada hubungannya dengan salah satu jaringan teroris," kata Budhi.
Tag
Berita Terkait
-
Comic 8 Revolution: Santet K4bin3T Hadirkan Komedian Lintas Generasi, King Aloy hingga Andre Taulany
-
Luna Maya Beberkan Tantangan Berat saat Perankan Suzzanna Ketiga Kalinya
-
Terlibat di Film Comic 8 Revolution: Santet K4bin3T, King Aloy Dikerjain Hesti Purwadinata
-
Fakta Menarik Comic 8 Revolution: Santet K4bin3T, Siap Tayang Natal 2025
-
Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelatih Timnas Nigeria Klaim Kongo Pakai Ilmu Santet
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu