SuaraBali.id - Tradisi Ngotek menjadi tradisi yang selalu dilakukan warga di Pengambengan, Jembrana, Bali. Dalam melakukan kegiatan ini warga memanfaatkan barang bekas, baskom, galon mineral, potongan besi, periuk penyok, dan sejumlah barang bekas lainnya.
Bunyi pukulan barang-barang ini yang mengalun bersatu dalam harmoni dini hari.
Barang-barang itu dipukul dalam irama dan ketukan yang teratur, sehingga setiap suara yang berbeda dari masing-masing benda dapat dipadukan dalam satu irama. Alunan perkusi seadanya ini selalu membangkitkan warga muslim untuk bangun dan santap sahur.
Seorang warga Loloan, Pengambengan, Muhammad Darimu Robby menceritakan, anak-anak begitu antusias memainkan hal ini.
Bahkan permainan ngotek ini sejak dulu telah ada baik di Loloan dan juga di pesisir Pengambengan.
"Makna ngotek, yakni suatu cara dan partisipasi anak-anak muda kampung membangunkan orang-orang yang akan berpuasa untuk makan sahur dengan memainkan musik yang justru berirama ceria bahkan senada dengan suara yang mereka mainkan alat yang dipakai. Ritual tradisi ngotek sambil menyebutkan kata-kata sahur....sahur....sahur!," ujarnya seperti diwartakan beritabali.com - jaringan suara.com.
Aksi ngotek ini akan berhenti saat azan Subuh berkumandang. Anak-anak pun akan berhamburan pulang untuk mandi atau berangkat ke Masjid yang ada di sekitar rumah mereka.
Irama ngotek hanya bisa di dengar dan dimainkan selama bulan suci Ramadhan yang penuh dengan berkah dan ampunan.
"Irama ngotek ada memanfaatkan barang bekas, baskom, galon mineral, potongan besi, periuk penyok, dan sejumlah barang bekas lainnya. Terkadang sholawatan bahkan lebih terkesan religius dengan tanpa suara hanya alunan musik dari barang-barang bekas yang berirama," ungkapnya.
Tak hanya itu, salah satu personel ngotek ada yang mengkomandoi seperti yang pegang besi atau yang memukul galon bekas. Sehingga nada-nada yang dihasilkan sangatlah seirama.
"Empat tahun lalu pernah ikut lomba di Loloan walau hanya tak juara umum, akan tetapi sangat memacu untuk bisa berkreatif di irama sahur ini," sebutnya.
"Pandemi Covid-19 yang 3 tahun ini malah tetap dijalankan tradisi ngotek sebagai ungkapan kebahagiaan selama bulan suci Ramadhan. Banyak yang suka bila kami lewat melantunkan ngotek. Ada yang ngasih jajanan basah, ada yang kasih air mineral buat bekal selama ngotek," pungkasnya dengan penuh harapan.
Meski anak-anak yang ikut Ngotek harus sekolah pada pagi hari, namun tak ada larangan dari orang tua mereka.
"Walau terkadang masih merasa ngantuk, Tapi namanya hobi ngotek ini lebih justru terus dilestarikan. Jangan sampai punah di makan jaman yang semakin digital," pungkasnya
Berita Terkait
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
-
Na Daehoon Resmi Cerai dengan Jule, Menangkan Hak Asuh 3 Anak
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran